5 Pelatih Berkarier Cemerlang saat Jadi Pemain: Solskjaer hingga Koeman

1 Oktober 2021 14:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Solskjaer dan Neville saat sama-sama membela Manchester United. Foto: ADRIAN DENNIS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Solskjaer dan Neville saat sama-sama membela Manchester United. Foto: ADRIAN DENNIS / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak semua pesepak bola hebat bisa menjadi pelatih yang brilian. Namun, lima nama ini seakan membantah dan ingin membuktikan bahwa mereka mampu melakoni dua tugas berbeda itu.
ADVERTISEMENT
Memang, ada pula contoh pemain hebat yang tak punya karier mujur saat menjadi juru taktik sebuah klub atau tim nasional. Sebut saja Diego Maradona, Paul Scholes, hingga Edgar Davies yang gagal memancarkan sinarnya saat menjadi pelatih.
Lantas, siapa saja eks pemain hebat yang juga sukses untuk meracik strategi sebuah tim?
Simak daftarnya di sini, dikutip dari Sportskeeda. Namun, lima nama ini terbatas pada mereka yang masih aktif mengemban jabatan sebagai pelatih pada saat ini.

Ole Gunnar Solskjaer

Pemain-pemain Manchester United merayakan gol Solskjaer di laga final Liga Champions 1998/99 vs Bayern Muenchen. Foto: Action Images via Reuters / File Photo
Ole Gunnar Solskjaer pernah mencicipi karier singkat bersama klub Norwegia, Clausenengen dan Molde, sebelum bergabung dengan Manchester United pada musim panas 1996.
Hijrah ke Old Trafford, ia membuktikan kapasitasnya sebagai pemain kunci dalam tim besutan Sir Alex Ferguson. Pria yang berposisi sebagai second striker saat masih bermain itu menikmati 9 tahun yang sukses bersama MU.
ADVERTISEMENT
Solskjaer merengkuh 6 gelar Liga Inggris, 1 trofi Liga Champions, 2 Piala FA, dan 4 Community Shield bersama 'Setan Merah'. Ia kemudian pensiun sebagai pemain pada Agustus 2007 dan beralih menjadi pelatih.
Molde menjadi klub pertama yang dilatihnya pada 2013. Lalu, dia kembali ke Old Trafford di pertengahan 2018/19 sebagai caretaker menyusul pemecatan Jose Mourinho. Namun, ia kini sudah menjadi pelatih utama dan kontraknya berjalan hingga musim panas 2024.

Ronald Koeman

Ronald Koeman merayakan gol yang dicetaknya di final European Cup 1992. Foto: AFP/Martin Hayhow
Sosok yang tengah diterpa rumor pemecatan dari kursi kepelatihan Barcelona ini juga memiliki karier cemerlang saat masih aktif bermain. Ronald Koeman merupakan legenda sepak bola Belanda, Ajax, hingga Barcelona.
Berposisi sebagai bek tengah, Koeman bahkan memegang rekor gol terbanyak yang pernah dicetak oleh seorang bek dalam sejarah, yaitu 253 gol. Ia juga memenangkan beberapa trofi, seperti Piala Eropa, La Liga, Eredivisie, Euro, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk karier kepelatihannya, ia tercatat telah menangani Vitesse, Ajax, Everton, Southampton, Benfica, Feyenoord, dan sekarang di Barcelona. Menjadi juru taktik di Camp Nou, Koeman berhasil bawa Blaugrana meraih trofi Copa del Rey musim lalu.

Roberto Mancini

Gianluca Vialli dan Roberto Mancini, duet maut Sampdoria dari 1984-1992. Foto: Wikimedia Commons
Roberto Mancini ditunjuk sebagai manajer Timnas Italia pada 2018. Ia pun sukses mengukir sejarah dengan memimpin Gli Azzurri menjadi kampiun Euro 2020 usai mengalahkan Inggris lewat adu penalti di final.
Pelatih asal Italia itu juga memiliki karier yang luar biasa di level klub. Ia pernah memenangkan 13 penghargaan bersama beberapa klub, seperti Manchester City, Inter Milan, Galatasaray, Fiorentina, dan Lazio.
Saat masih aktif menjadi pemain, Mancini pernah berseragam Bologna, Lazio, Sampdoria, dan Leicester City. Ia juga sukses mendulang 13 trofi sebelum pensiun pada 2001.
ADVERTISEMENT

Carlo Ancelotti

Ancelotti dalam jumpa pers jelang laga melawan Arsenal. Foto: Reuters/Matthew Childs
'Don Carlo' adalah salah satu manajer paling berprestasi dalam sejarah dengan torehan 21 penghargaan sejauh ini dalam kariernya. Itu termasuk 3 trofi Liga Champions, 3 Piala Super UEFA, dan beberapa gelar domestik di Inggris, Spanyol, Italia, Prancis, hingga Jerman.
Semasa masih bermain, Carlo Ancelotti beroperasi sebagai gelandang tengah. Ia pernah mewakili klub-klub top di Italia, seperti Parma, AS Roma, dan AC Milan. Ia terbilang sukses dengan catatan 13 trofi, termasuk 2 trofi Liga Champions bersama Rossoneri, dalam kariernya sebagai pemain yang berlangsung selama 16 tahun.
Pria berusia 62 tahun itu pertama terjun sebagai pelatih saat ditunjuk jadi asisten manajer Timnas Italia pada 1995. Lalu, ia berkelana bersama beberapa klub elite di Eropa, sebut saja Juventus, AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain, Bayern Muenchen, Everton, Napoli, dan kini kembali ke Real Madrid.
ADVERTISEMENT

Pep Guardiola

Johan Cruyff memberi arahan kepada Pep Guardiola. Foto: La Liga
Pep Guardiola adalah bagian kunci dari skuad Barcelona yang menggebrak sepak bola Eropa di era 90-an. Berperan sebagai gelandang tengah, pria asal Spanyol itu menjadi warna tersendiri bagi Blaugrana dan sukses memenangkan beberapa trofi.
Guardiola menghabiskan waktu 17 tahun di Camp Nou dan memenangkan 16 trofi yang mengesankan sebelum pindah ke Brescia pada 2002. Ia juga pernah bermain untuk Al-Ahli SC dan Dorados de Sinaloa. Klub yang disebut terakhir jadi tempatnya pensiun sebagai pemain pada Juni 2007.
Akhirnya, ia menekuni karier sebagai seorang pelatih dan dipercaya memegang tim muda Barcelona. Guardiola kemudian ditunjuk sebagai manajer untuk tim utama Blaugrana pada Juli 2008 dan sisanya adalah sejarah.
Pria asal Spanyol itu meninggalkan Camp Nou pada 2012 dan sempat melatih Bayern Muenchen sebelum menukangi Manchester City. Dengan 31 gelar, pria berkepala plontos ini bisa disebut sebagai salah satu pelatih paling berprestasi dalam sejarah sepak bola.
ADVERTISEMENT