15 Pemain yang Pernah Disia-siakan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United

10 November 2021 11:04 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer. Foto: Carl Recine/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer. Foto: Carl Recine/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bisa dibilang bahwa Ole Gunnar Solskjaer merupakan pelatih yang cukup buruk bagi Manchester United saat ini. Bukannya tanpa alasan, kekalahan demi kekalahan harus diderita 'Setan Merah' sebab gaya permainan yang sangat bobrok.
ADVERTISEMENT
Alhasil, banyak penggemar yang mengharapkan Solskjaer bisa segera dipecat dari kursi kepelatihan. Bukan hanya miskin taktik, pelatih asal Norwegia itu juga dikenal sebagai sosok juru taktik yang kerap menyia-nyiakan talenta.
Mengutip Planet Football, kami telah merangkum 15 pemain MU yang disia-siakan Solskjaer sejak awal masa kepemimpinannya. Siapa saja mereka? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Marouane Fellaini

Fellaini pada laga melawan Palace. Foto: Jason Cairnduff/Reuters
Meskipun banyak yang menghujat ketika awal-awal berseragam 'Setan Merah', peran Fellaini di MU bisa sangat krusial. Pria berambut kribo tersebut memiliki postur tubuh yang sangat besar sehingga sering banget mencetak gol melalui duel udara.
Ketika Solskjaer mengambil alih, pria berkebangsaan Belgia itu hanya dipercaya selama 31 menit saja dalam membela MU. Hal tersebut sontak membuat Fellaini langsung memantapkan diri untuk hengkang dari Old Trafford ke Shandong Luneng pada Februari 2019.
ADVERTISEMENT

Ander Herrera

Herrera merayakan gol. Foto: Reuters/Paul Childs
Sebagian besar fans MU sangat menyayangkan keputusan Solskjaer dan manajemen untuk menjual Ander Herrera. Pria asal Spanyol itu tidak lagi diperpanjang kontraknya sebab sudah tidak masuk ke dalam skema Solskjaer.
Padahal, bisa dibilang bahwa peran Herrera di MU sangatlah krusial. Ia merupakan sosok playmaker andal yang membuat permainan 'Setan Merah' menjadi hidup. Usai dibuang dari Theatre of Dreams, Herrera langsung merapat ke Paris Saint-Germain pada 2019 dengan kontrak selama 5 tahun.

Antonio Valencia

Valencia pada laga melawan Anderlecht. Foto: Andrew Yates/Reuters
Sejak zaman Sir Alex Ferguson, peran Antonio Valencia di Manchester United sangatlah vital. Dengan kecepatan kilatnya, pria asal Ekuador ini bisa membantu MU menyerang dari sisi sayap meskipun posisinya berada di lini belakang.
Di bawah asuhan Solskjaer, Valencia tidak lagi dipasang sebagai bek sayap andalan. Berangkat dari hal tersebut, ia pun langsung bergegas untuk pindah ke klub asal negaranya sendiri, LDU Quito, pada 2019 dengan status bebas transfer.
ADVERTISEMENT

James Wilson

Meskipun namanya tidak begitu tenar, James Wilson, pernah menjadi sosok yang hanya sering pulang pergi dari MU. Menurut Transfermarkt, Wilson merupakan jebolan akademi MU yang suka dipinjamkan ke klub lain agar kemampuannya terasah.
Namun, rencana itu pun pupus saat Solskjaer datang. Wilson yang sudah tidak lagi masuk ke dalam Starting XI pelatih asal Norwegia itu langsung dibuang ke klub yang sebelumnya menyewa jasanya yakni Aberdeen FC pada 2019.

Romelu Lukaku

Lukaku bintang kemenangan MU. Foto: Reuters/Andrew Yates
Pernah digadang-gadang menjadi pemain yang akan mengantarkan MU balik ke masa kejayaannya, kehadiran Romelu Lukaku di kubu 'Setan Merah' mulai tidak dihargai sejak Solskjaer datang. Hal itu tentunya tidak terlepas dari penampilan pria berkebangsaan Belgia itu yang jauh dari ekspektasi.
ADVERTISEMENT
Di MU, Lukaku menunjukkan performa yang tidak terlalu bagus sehingga jarang menjadi pilihan utama. Puncaknya, Lukaku pun dijual ke Inter Milan dengan mahar yang cukup tinggi yakni 74 juta euro atau sekitar Rp1,2 triliun, sesaat setelah The Baby-Faced Assassin datang.

Matteo Darmian

Matteo Darmian jelang sebuah pertandingan bersama Timnas Italia. Foto: AFP/Oli Scarff
Nasibnya kurang lebih sama dengan Valencia, Matteo Darmian langsung tidak memiliki tempat setelah Solskjaer datang. Dulunya, pria berkebangsaan Italia ini diboyong dari Torino pada 2015, ketika 'Setan Merah' sedang dinakhodai Louis Van Gaal.
Ketika pelatih asal Norwegia itu mengambil alih MU pada 2019, Darmian pun langsung masuk ke daftar penjualan The Red Devils di bursa transfer. Akhirnya, Darmian pun kembali ke Italia setelah diboyong oleh raksasa Serie A, Inter Milan.
ADVERTISEMENT

Ashley Young

Ashley Young dan Ole Gunnar Solskjaer usai laga melawan Chelsea. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
Tampaknya, Solskjaer memang cukup selektif dalam memilih bek sayap MU sehingga banyak pemain lawas yang diusir dari kesebelasan 'Setan Merah'. Ashley Young merupakan salah satu nama penggawa MU yang dulunya pernah terlibat dalam masa-masa kejayaan Sir Alex Ferguson.
Ketika Solskjaer datang, ia langsung mencari bek sayap yang cocok dengan gaya permainannya sehingga Aaron Wan-Bissaka pun datang. Dengan adanya hal tersebut, Young pun langsung hengkang ke Inter Milan pada jendela transfer Januari 2020.

Angel Gomes

Jebolan akademi Manchester United, Angel Gomes, juga termasuk salah satu penggawa yang disia-siakan oleh Solskjaer. Gomes sebenarnya telah berjuang untuk masuk ke tim inti pelatih berkebangsaan Norwegia itu meskipun akhirnya gagal.
Berkat tidak masuk menjadi pilihan utama, pria 21 tahun itu pun menolak tawaran manajemen yang ingin memperpanjang kontraknya. Alhasil, ia pun langsung bergabung ke klub asal Ligue 1, Lille, pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT

Cameron Borthwick-Jackson

Sebagian besar fans 'Setan Merah' pasti asing dengan nama Cameron Borthwick-Jackson yang merupakan jebolan akademi MU. Ya, pemain berdarah Inggris ini sempat mendapatkan tempat bermain ketika Manchester United dinakhodai Louis Van Gaal.
Saat Jose Mourinho hingga Solskjaer datang, Cameron sama sekali tidak dipercaya berada di skuad utama sehingga sering dipinjamkan. Puncaknya, pria berumur 24 tahun itu benar-benar hengkang ke Oldham Athletic pada 2020

Alexis Sanchez

Alexis Sanchez terbaring di lapangan saat Manchester United melawan Reading. Foto: Phil Noble/Reuters
Pernah diharapkan sebagai penerus Van Persie, karier Alexis Sanchez langsung anjlok ketika ia pergi dari Arsenal ke Manchester United pada 2018. Sejak zaman Mourinho, performa Sanchez memang jauh dari kata bagus, sebab ia banyak melakukan kesalahan.
Ketika Solskjaer datang pada 2019, pria berkebangsaan Chile itu langsung berniat untuk hengkang pada bursa transfer musim panas. Dengan adanya hal tersebut, Sanchez pun langsung mengikuti jejak Lukaku dan Ashley Young yang berlabuh ke Giuseppe Meazza.
ADVERTISEMENT

Chris Smalling

Ole Gunnar Solskjaer bersama Chris Smalling. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
Semenjak kedatangan Maguire ke MU pada masa kepemimpinan Solskjaer, posisi Chris Smalling pun menjadi terancam. Apalagi performanya yang tak kunjung membaik seiring berjalannya waktu, pria asal Inggris itu langsung dipinjamkan ke AS Roma.
Semusim di Italia, Smalling pun tampak menikmati permainannya sehingga memutuskan untuk menandatangani kontrak secara permanen pada 2020. Hingga kini, Smalling pun menjadi andalan Giallorossi dan bernostalgia bersama Jose Mourinho.

Timothy Fosu-Mensah

Timothy Fosu-Mensah pernah dicap sebagai masa depan lini belakang Manchester United. Namun, ekspektasi semacam itu langsung hancur sebab Solskjaer jarang memasangnya sebagai starter. Apalagi, pelatih asal Norwegia itu sudah memiliki Aaron Wan-Bissaka dan Lindeloef yang jadi pilihan utama.
Posisi bek sayap asal Belanda itu pun mulai terancam sehingga mendorongnya untuk pindah dari sana. Pada Januari 2021 lalu, Fosu-Mensah pun langsung mematangkan niat untuk berlabuh ke Jerman bersama Bayer Leverkusen dengan mahar 1,8 juta euro atau sekitar Rp 29 milliar.
ADVERTISEMENT

Marcos Rojo

Rojo pada laga melawan FC Rostov. Foto: Andrew Yates/Reuters
Lagi-lagi pemain lini belakang MU, Marcos Rojo merupakan korban selanjutnya era kepelatihan Solskjaer. Namun, Solskjaer memiliki alasan kuat mengapa pria Argentina itu tidak menjadi pilihan utama. Kemampuan bertahan yang cukup sembrono membuat Rojo tidak mendapatkan tempat.
Dengan adanya hal tersebut, pria 31 tahun itu langsung kembali ke negara asalnya dan bergabung dengan Boca Juniors. Raksasa Liga Argentina itu mendatangkan Marcos Rojo dengan status bebas transfer pada Februari 2021 lalu.

Sergio Romero

Sergio Romero melakukan pemanasan jelang laga melawan PSG. Foto: Reuters/Christian Hartmann
Sebenarnya, Manchester United memiliki stok kiper berkelas yang banyak. Sergio Romero adalah salah satu nama yang menunjukkan penampilan memukau bersama 'Setan Merah'. Tetapi, ketika Dean Henderson datang, penjaga gawang berkebangsaan Argentina itu mulai kehilangan tempatnya.
Alhasil, Romero pun harus dilepas oleh manajemen Manchester United pada 2021 dan menjadi pemain dengan status tanpa klub. Kini, ia pun sudah mendapatkan tempat yang lebih layak dengan bergabung ke Venezia.
ADVERTISEMENT

Daniel James

Pemain Manchester United Daniel James berusaha melewati hadangan pemain Manchester City pada pertandingan lanjutan Premier League di Etihad Stadium, Manchester, Inggris. Foto: Peter Powell/Pool/REUTERS
Kedatangan Jadon Sancho dan Cristiano Ronaldo menjadi mimpi buruk bagi Daniel James. Pria Wales yang dulunya menjadi pilihan utama Solskjaer ini langsung dipaksa angkat koper sebab posisinya sangat terancam sebab kehadiran dua bintang itu.
Alhasil, pada bursa transfer musim panas kemarin, pesepak bola berkecepatan kilat ini memutuskan untuk hengkang ke Leeds United agar kariernya terselamatkan. MU mendapatkan kucuran dana sekitar 29 juta euro atau Rp 478 miliar dari penjualan Daniel James.
Penulis: Hamas Nurhan R T