WWF Jadi Forum Internasional Terakhir Jokowi, Luhut-Sandi Siapkan Sesi Melukat

20 April 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat jumpa pers usai menghadiri Rakor World Water Forum di Bali International Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (20/4/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat jumpa pers usai menghadiri Rakor World Water Forum di Bali International Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (20/4/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bakal membuat kenangan indah untuk Presiden Jokowi saat pelaksanaan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Pertimbangan Luhut adalah World Water Forum ini menjadi agenda internasional terakhir yang dilaksanakan di Indonesia pada kepemimpinan Jokowi.
"Kita ingin ini event to remember, peristiwa forum internasional terakhir di era Presiden Jokowi. Jadi kita ingin Pak Jokowi itu mempunyai kenangan tersendiri mengenai event ini," katanya usai menghadiri Rakor World Water Forum di Bali International Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (20/4).
Luhut mengatakan, ide sesi kenangan indah ini datang dari Menparekraf Sandiaga Salahuddin. Jokowi dan para kepala negara nantinya akan mengikuti prosesi melukat atau membersihkan jiwa dari hal-hal negatif ke pura seperti tradisi Hindu Bali.
Wisatawan melakukan persembahyangan saat mengikuti ritual melukat atau pembersihan diri di Taman Beji Griya Waterfall, Desa Punggul, Badung, Bali, Kamis (5/1/2023). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
Jokowi dan kepala negara juga akan menanam pohon mangrove dan restorasi terumbu karang. Luhut mencatat ada 8 kepala negara dan 193 negara dipastikan hadir dalam World Water Forum. Jumlah peserta bisa berkembang.
ADVERTISEMENT
"Tadi menyangkut side event ada permintaan dari Menteri Pariwisata kita ingin membuat event to remember. Nanti dari ritual yang kita tawarkan juga untuk peserta yang akan hadir yaitu penyucian dengan air, melukat ini di Bali. nanti kita mungkin tentukan tempatnya dan kemudian orang yang datang ke mari dari luar bisa (hitung) offside carbon dengan penanaman mangrove," sambungnya.
Luhut menambahkan, beberapa poin yang bakal dibawa dalam forum ini adalah Center of Excellence on Water and Climate Resilience (membentuk badan baru mengurus pembangunan sektor air dan dampak perubahan iklim).
Mainstream integrated water management in small islands (managemen pengelolaan air di pulau kecil) dan menetapkan World Lake Days atau Hari Danau Sedunia.
Poin-poin dalam forum itu nantinya akan dideklarasikan kemudian diserahkan ke PBB. Harapannya, isu krisis air bersih dan perubahan iklim menjadi agenda di PBB.
ADVERTISEMENT
"Karena ke depan ini air ini akan menjadi masalah dunia, itu sebabnya sangat penting kita lakukan lebih serius," kata Luhut.
Sementara itu, Mohammad Zainal Fatah, Sekjen PUPR sekaligus Sekretariat Panitia Nasional 10th World Water Forum mengatakan, ada sekitar 400 sesi diskusi dan side event yang digelar untuk pelaksanaan World Water Forum.
Ada sekitar USD 9,6 miliar potensi investasi yang dihasilkan dalam World Water Forum. Investasi ini bisa berupa membuat atau menjalankan program di sektor air dan lingkungan pada peserta yang terlibat.
Tema “Water for Shared Prosperity" pada World Water Forum ke-10 diharapkan dapat mewujudkan tujuan bersama yaitu air untuk kesejahteraan bersama melalui pemahaman dan pemecahan masalah terkait isu air global.
ADVERTISEMENT