WCCE Resmi Digelar di Bali Untuk Dorong Ekonomi Kreatif

6 November 2018 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengunjungi stan pelaku industri kreatif di Creativillage ajang WCEE, Bali. (Foto: Marcia Audita/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengunjungi stan pelaku industri kreatif di Creativillage ajang WCEE, Bali. (Foto: Marcia Audita/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
World Conference on Creative Economy (WCCE) 2018 resmi digelar. Konferensi ekonomi kreatif tingkat dunia yang pertama kali digelar Indonesia ini akan berlangsung selama tiga hari, yakni Selasa (6/11) hingga Kamis (8/11), di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.
ADVERTISEMENT
Mengusung tema 'Inclusively Creative', acara yang diprakarsai Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Luar Negeri tersebut diikuti lebih dari 50 negara dan 2.000 peserta. Kepala Bekraf,Triawan Munaf, berharap pelaksanaan WCCE dapat menyampaikan pesan ke dunia bahwa ekonomi kreatif berpotensi menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi negara.
“Kenapa mengusung tema Inclusively Creative? Kami ingin ada common understanding (pemahaman bersama) dan common ground (landasan bersama) untuk mengembangkan ekonomi secara global. Karena itu kunci utama pengembangan ekonomi kreatif adalah kolaborasi,” kata Triawan di BNDCC, Selasa (6/11).
"Kolaborasi tersebut dilakukan tanpa memandang batas usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, agama, maupun lokasi geografis," lanjut dia.
World Conference on Creative Economy (WCEE) resmi digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (6/11).  (Foto: Marcia Audita/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
World Conference on Creative Economy (WCEE) resmi digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (6/11). (Foto: Marcia Audita/kumparan)
Pantauan kumparan di Creative village, Triawan Munaf sempat berkeliling dan menghampiri berbagai stan yang disuguhkan pelaku industri kreatif. Di antaranya Tenun Belu dan Mobile Legend. Sebagai puncak acara pada Rabu (7/11) besok, Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan hadir dan memberikan sambutan.
ADVERTISEMENT
Acara diawali dengan Friends of Creative Economy (FCE) yang dihadiri delegasi berbagai negara, akademisi, pelaku kreatif, komunitas, dan media untuk membahas dan merumuskan Deklarasi Bali yang akan dibawa ke Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2019 mendatang.
Deputi Hubungan Antar-Lembaga dan Regional Bekraf Endah W. Sulistianti, menambahkan, sebagai salah satu sektor ekonomi paling dinamis, ekonomi kreatif terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara, penciptaan lapangan kerja, dan distribusi kekayaan.
Bahkan, kata dia, ekonomi kreatif telah menjadi mesin pertumbuhan di banyak negara.
"Kekuatan ekonomi kreatif terletak pada inklusivitasnya. Sektor ekonomi kreatif, seperti program televisi, seni visual, arsitektur, penerbitan, seni pertunjukan, permainan, film dan musik, sangat bergantung pada bakat dan pikiran kreatif," imbuh Endah.
World Conference on Creative Economy resmi dibuka di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (6/11).  (Foto: Marcia Audita/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
World Conference on Creative Economy resmi dibuka di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (6/11). (Foto: Marcia Audita/kumparan)
Menurutnya, ekonomi kreatif juga dapat memperkuat hubungan ekonomi antar negara. Melalui kerja sama global, Endah meyakini, kemitraan dan kolaborasi antarnegara juga dapat terwujud.
ADVERTISEMENT
Konferensi ini turut menghadirkan lebih dari 20 tokoh ternama di dunia, sebut saja pemenang sutradara terbaik Emmy Awards Lisa Russel, CEO and Co-founder Moonton (Mobile Legend) Justin Yuan, CEO and Co-founder Net Mediatama Television Wihsnutama Kusubandio, Presiden China Film Group Corporation Le Kexi, hingga CEO Tokopedia William Tanuwijaya.
Sejumlah produk kreatif global seperti Disney, Grab, TikTok, Shopee, Potato Head, Bukalapak, dan Mobile Legend juga ditampilkan dalam kegiatan bertajuk Creativillage.
Disuguhkan pula program unggulan dari Bekraf dalam upaya mengembangkan dan menguatkan ekosistem nasional dalam acara tersebut.
Di antaranya Akatara, yaitu pertemuan investor dengan pelaku kreatif perfilman; Bekraf Developer Day, yaitu acara yang mempertemukan para pengembang aplikasi; Unity in Diversoto, yaitu program untuk memperkenalkan kuliner soto yang beraneka ragam di Indonesia kepada dunia internasional.
ADVERTISEMENT