Wapres Ma'ruf Amin Buka Suara soal Mafia Beras: Perlu Diselidiki

25 Januari 2023 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima Menteri Pertahanan Syahrul Yasin Limpo. Foto: Dok. Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima Menteri Pertahanan Syahrul Yasin Limpo. Foto: Dok. Setwapres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin buka suara soal mafia beras yang disinggung Perum Bulog beberapa waktu lalu. Orang nomor dua di Indonesia itu mengatakan perlu diteliti lebih jauh soal kebenaran adanya mafia beras di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Adapun Indonesia telah mengimpor 500 ribu ton beras sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) yang ditargetkan seluruhnya tiba di Indonesia sampai pertengahan Februari nanti.
"Saya kira soal mafia mungkin perlu kita teliti lebih jauh, tapi yang jelas kalau dari produk pertanian kita itu cukup. Hanya memang untuk istilah yang dilakukan itu untuk jaga-jaga saja kalau terjadi apa-apa," kata Ma'ruf Amin kepada awak media di Hotel Bidakara, Rabu (25/1).
Ma'ruf Amin mengatakan importasi tersebut sifatnya hanya untuk cadangan. Pasalnya dia menegaskan bahwa tahun 2022 lalu produksi beras di Indonesia masih surplus. Dia mengatakan, impor beras tersebut tidak menjadi masalah.
Adapun soal lonjakan harga beras, Ma'ruf Amin melihat hal itu sebagai dampak dari adanya krisis pangan dunia.
ADVERTISEMENT
"Soal harga beras naik itu yang pasti dampak dari krisis pangan global yang memang sekarang naik, oleh karena itu, BBM naik, jadi dampak-dampak itu tentu akan berpengaruh," tandasnya.
Ma'ruf Amin sekali lagi menegaskan, isu mafia beras perlu diselidiki. "Kalau masalah mafia harus didalami apa betul ada, saya akan minta pihak terkait untuk menyelidiki hal itu," kata dia.
Ketersediaan dan stok beras di Gudang Bulog, Jakarta, Jumat (13/1/2023). Foto: Alfadillah/kumparan
Mendampingi Ma'ruf Amin, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berujar, data surplus beras tersebut sudah sesuai dengan data yang dirilis BPS. Sependapat dengan Ma'ruf Amin, Mentan berujar bahwa importasi beras yang dilakukan Indonesia sifatnya adalah untuk berjaga-jaga, terlebih ada ancaman cuaca ekstrem.
"Ada kesiapan-kesiapan lain, negara melalui Bulog dan lain, ya seperti yang dijelaskan. Kita lebih baik prepare, siap daripada terdadak, jangan lupa cuaca ekstrem, saya kira itu saja," pungkas Syahrul.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Dirut Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mencurigai adanya mafia beras di Indonesia. Hal itu karena meski Bulog sudah menggelontorkan pasokan beras melalui operasi pasar, tidak signifikan bisa menekan harga beras di pasar.
“Kalau tanda kutip ada mafia, memang ada. Saya ini punya kebijakan atas dasar perintah presiden, kita harus menggelontorkan sebanyak mungkin. Tidak ada monopoli terhadap masalah perberasan, karena beras adalah kebutuhan pokok yang mendasar," ujar Buwas.