Wall Street Melemah, Saham PayPal Anjlok 12,3 Persen karena Investor Kecewa

4 Agustus 2023 6:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trader Peter Tuchman bekerja di New York Stock Exchange (NYSE) di New York. Foto: REUTERS / Bryan R Smith
zoom-in-whitePerbesar
Trader Peter Tuchman bekerja di New York Stock Exchange (NYSE) di New York. Foto: REUTERS / Bryan R Smith
ADVERTISEMENT
Wall Street ditutup kembali melemah pada perdagangan, Kamis (3/8). Hal ini lantaran investor mempertimbangkan kenaikan lain dalam imbal hasil Treasury dengan kumpulan data dan pendapatan ekonomi terbaru.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Jumat (4/8), indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 66,63 poin, atau 0,19 persen, menjadi 35.215,89. S&P 500 (.SPX) menyusut 11,5 poin atau 0,25 persen menjadi 4.501,89. Sementara, Nasdaq Composite (.IXIC) naik 11,77 poin atau 0,08 persen menjadi 13.9785,21.
Delapan dari sebelas sektor utama S&F 500 turun, dengan suku bunga lebih sensitif utilities (.SPLRCR) memimpin kerugian, masing-masing turun 2,3 persen dan 1,4 persen.
Untuk saham teknologi, saham Amazon.com (AMZN.O) melonjak ketika peritel online memperkirakan pendapatan kuartal ketiga di atas ekspektasi Wall Street, didorong oleh acara penjualan Prime Day di bulan Juli yang meningkatkan jumlah konsumen.
Sementara, saham Apple (AAPL.O) turun kurang dari 1 persen dalam perdagangan yang diperpanjang setelah perusahaan Steve Jobs ini melaporkan hasil kuartal yang di bawah perkiraan.
ADVERTISEMENT
Saham perusahaan pembuat chip Qualcomm (QCOM.O) turun 8,2 persen. Hal ini menandakan terjadi kemerosotan yang berlangsung di pasar elektronik.
Saham PayPal Holdings (PYPL.O) anjlok 12,3 persen karena investor kecewa dengan margin operasi kuartalan perusahaan pembayaran.
Ilustrasi Paypal. Foto: salarko/Shutterstock
Sementara itu, sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah penduduk Amerika Serikat (AS) yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran mengalami peningkatan minggu lalu. Sementara PHK turun ke level terendah setelah 11 bulan terakhir karena kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat.
Investor saat sedang menunggu laporan pekerjaan Juli, yang akan dirilis hari ini, Jumat (4/8). Laporan lain menunjukkan, sektor jasa AS melambat pada bulan Juli, tetapi bisnis menghadapi harga input yang lebih tinggi karena permintaan terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Presiden Federal Reserve Richmond Thomas Barkin mengatakan inflasi AS tetap tinggi, meskipun pembacaan baru-baru ini menunjukkan tekanan harga berkurang.
Volume di bursa AS adalah 12,08 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,5 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
S&P 500 membukukan 14 tertinggi baru dalam 52 minggu dan 6 terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 58 tertinggi baru dan 88 terendah baru.