Untuk Bangun Ibu Kota Baru, Bappenas Izinkan Pengusaha Undang Investor Asing

8 April 2021 6:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pengusaha swasta nasional yang terlibat dalam pembangunan ibu kota baru, boleh mengundang investor asing. Hal ini menjadi salah satu cara, agar pembangunan ibu kota baru tak memberatkan APBN.
ADVERTISEMENT
“Kita memberi tantangan kepada para pengusaha swasta nasional, silakan mengundang partner asingnya. Jadi bukan pemerintah yang mengundang investor asing," kata Suharso dalam wawancara dengan Antara, Rabu (7/4).
Terkait besarnya biaya yang diperlukan untuk membangun ibu kota baru, Suharso yang juga Ketua Umum PPP itu belum dapat menyebutkan. Menurutnya, skema pendanaan pembangunan ibu kota negara (IKN), masih dalam pembahasan dan proporsi pembiayaan masih dinamis.
Dia juga mengeklaim bahwa pembangunan IKN tidak akan memberatkan APBN karena pemerintah akan menggunakannya secara bertahap
“Kita cicil sesuai kemampuan sehingga tidak membebani APBN di depan. Pembangunannya dicicil sehingga jauh lebih affordable dan terjangkau oleh APBN,” ujarnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) berbincang dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kanan) dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pada tahun 2019 lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan perkiraan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan ibu kota negara baru dibagi menjadi 3 sumber. Yaitu dari APBN sebesar Rp 89,4 triliun (19,2 persen), melalui Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sebesar Rp 253,4 triliun (54,4 persen), serta dari pendanaan swasta Rp123,2 triliun (26,4 persen).
ADVERTISEMENT
Terkait peluang untuk melibatkan pengusaha swasta dalam pembangunan ibu kota baru, Suharso mengaku sudah lumayan banyak investor swasta yang mendatanginya dan menyatakan kesiapan untuk terlibat dalam pembangunan IKN.
“Nama pasti sudah ada tetapi tidak bisa disebutkan. Yang datang kepada saya sudah lumayan, saya pilih orang yang serius apakah nanti bentuknya rame rame satu grup, itu kan menarik,” ungkap dia.
Dia menilai rencana pemerintah membangun ibu kota baru sebagai peluang, khususnya bagi kalangan pengusaha konstruksi dan properti di tengah kelesuan bisnis akibat pandemi. Proyek IKN menurutnya merupakan playing ground baru bagi para pengusaha.
“Ketika industri properti sedang turun, real estate, marketing turun kenapa tidak mereka bergerak di sana. Kalau pengusaha dikasih playing ground, mendorong tingkat produktivitas modal mereka, kemudian memperoleh laba, itu kan objek pajak,” pungkas Kepala Bappenas itu.
ADVERTISEMENT