Tumbuh Positif di Triwulan I 2024, BRI Bukukan Laba Rp 15,98 Triliun

25 April 2024 13:11 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024 di Jakarta, Kamis (25/04). Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024 di Jakarta, Kamis (25/04). Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil membukukan pertumbuhan laba yang positif. BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp 15,98 triliun hingga akhir Triwulan I 2024.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024 di Jakarta, Kamis (25/04). Ia mengatakan bahwa perseroan akan terus mencermati perkembangan kondisi perekonomian global, sekaligus akan lebih fokus pada tantangan domestik.
“Saat ini, kondisi ekonomi global mengalami ketidakpastian yang tinggi karena The Fed diperkirakan akan lebih lama mempertahankan suku bunga acuannya di level tinggi untuk meredam laju inflasi di AS,” ucapnya.
“Di sisi lain, tensi geopolitik di Timur Tengah yang tengah memanas membuat investor memindahkan asetnya ke “safe haven”, sehingga menekan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),” jelas Sunarso.
Meski demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI di masa mendatang dengan lebih fokus terhadap tantangan domestik.
ADVERTISEMENT
“Perseroan melihat kondisi ekonomi nasional saat ini memiliki daya tahan terhadap stabilitas ekonomi global dan BRI berkomitmen untuk mendukung program program pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” imbuhnya.
Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional adalah tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, khususnya pada segmen UMKM, melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
Hingga akhir Maret 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 1.308,65 triliun atau tumbuh sebesar 10,89 persen year on year (yoy). Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25 persen di antaranya atau sejumlah Rp 1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM.
Penyaluran kredit yang tumbuh tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan; tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp 1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11 persen yoy.
ADVERTISEMENT
“BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan perseroan kepada segmen UMKM memiliki impact terhadap daya tahan ekonomi nasional, mengingat UMKM berperan terhadap sekitar 97 persen job creation (penciptaan lapangan kerja) di Indonesia dan menyumbang PDB di kisaran 61 persen,” terang Sunarso.

Pertumbuhan Positif BRI di Triwulan I 2024

Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024 di Jakarta, Kamis (25/04). Foto: Dok. BRI
Jika dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif, segmen mikro tumbuh 10,51 persen yoy menjadi Rp 622,61 triliun, segmen konsumer tumbuh 11,62 persen yoy menjadi Rp 193,96 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,06 persen yoy menjadi Rp 272,85 triliun, dan segmen korporasi tumbuh 15,10 persen yoy menjadi Rp 219,24 triliun.
Meski mampu mendorong penyaluran kredit tumbuh hingga double digit, perseroan tetap dapat menjaga kualitas kredit yang disalurkannya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terbukti karena hingga akhir Triwulan I 2024, tercatat rasio Non Performing Loan (NPL) BRI terkendali di kisaran 3,11 persen dengan rasio Loan at Risk (LAR) yang membaik, dari 16,39 persen di akhir Triwulan I 2023 menjadi 12,70 persen di akhir Triwulan I 2024.
“Sebagai bank dengan portofolio terbesar di segmen UMKM, NPL di kisaran 3 persen tersebut merupakan bukti nyata bahwa BRI mampu menjaga kualitas kreditnya dengan baik melalui penerapan prinsip-prinsip risk management yang prudent,” kata Sunarso.
Dari sisi liabilities, perseroan mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 1.416,21 triliun atau tumbuh 12,80 persen yoy hingga akhir Maret 2024.
Sementara itu, Dana murah (CASA atau Current Account Savings Account) masih mendominasi portofolio simpanan dengan pertumbuhan 7,80 persen secara yoy. Pertumbuhan CASA ini tak lepas dari aspirasi BRI untuk melakukan transformasi liabilitas melalui penguatan basis pendanaan dengan fokus pada low-cost funding dari CASA yang lebih stabil dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT

Rasio Likuiditas BRI

Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024 di Jakarta, Kamis (25/04). Foto: Dok. BRI
Di tengah ketatnya likuiditas perbankan nasional sebagai dampak dari era suku bunga tinggi, BRI pun berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai; tercatat LDR (Loan to Deposit Ratio) BRI pada akhir Maret 2024 mencapai 83,28 persen.
Dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 23,97 persen. Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai tersebut, perseroan masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik.
Di samping itu, pendapatan non bunga/Fee Based Income (FBI) yang tumbuh 6,92 persen yoy juga menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan laba BRI.
Salah satu penopang kinerja Fee Based Income BRI tersebut tak lepas dari kontribusi aplikasi BRImo, yang hingga akhir Maret 2024 tercatat telah memiliki 33,5 juta pengguna atau tumbuh 30,3 persen secara yoy.
ADVERTISEMENT
“Dalam 3 bulan, BRImo berhasil memproses 969 juta transaksi finansial dengan volume transaksi mencapai Rp 1.251 triliun atau tumbuh 41,8 persen yoy,” ujar Sunarso.
Keberadaan AgenBRILink pun juga berkontribusi besar terhadap kinerja Fee Based Income BRI. Sepanjang Januari – Maret 2024, AgenBRILink berhasil mencatatkan 285 juta transaksi finansial dengan volume transaksi mencapai Rp 370 triliun serta menyumbangkan Fee Based Income bagi BRI senilai Rp 395 miliar.
Hingga akhir Maret 2024, BRI sendiri telah memiliki 796.836 AgenBRILink yang tersebar di 61.122 desa di seluruh pelosok Indonesia. Dari sisi operasional, perseroan mampu untuk terus meningkatkan efisiensi operasionalnya. Hal tersebut tercermin dari rasio Cost to Income Ratio (CIR) yang terus membaik.
ADVERTISEMENT
CIR BRI pada akhir Maret 2024 tercatat 37,43 persen atau lebih baik dibandingkan CIR pada akhir Maret 2023 yang sebesar 41,83 persen. Penurunan CIR menunjukkan bahwa BRI berhasil mengelola biaya dengan efektif dan efisien dalam men-generate revenue.
“Dengan pijakan kinerja yang positif pada tiga bulan pertama tahun 2024 ini, BRI optimis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking, serta risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik global yang perlu dicermati. BRI akan lebih fokus merespon tantangan domestik, terutama melalui pemberdayaan UMKM,” pungkas Sunarso.