Tips Bisnis Wynda Mardio: Bangun Usaha Holycow dari Hobi, Tapi Wajib Pakai Data

26 Mei 2021 20:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wynda Mardio Founder Steak Hotel by Holycow! Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wynda Mardio Founder Steak Hotel by Holycow! Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mendirikan bisnis dari hobi merupakan salah satu pekerjaan paling menyenangkan. Sebab bisa mendapatkan cuan dari apa yang disukai, seperti yang dilakukan Wynda Mardio dengan usaha Steak Hotel by Holycow.
ADVERTISEMENT
Wynda bercerita memulai usaha steak berawal dari hobinya memasak di dapur. Dari warung kecil yang dibukanya 2010 lalu, kini dia sudah punya 15 cabang.
Menurutnya, membangun usaha dari hobi sangat mungkin dilakukan karena tanpa rasa suka mengerjakannya, akan sulit mengajak orang lain membeli produknya. Namun, hobi saja tidak cukup karena tetap harus memiliki tekad kuat dan dibarengi data-data.
"Bangun usaha diawali dengan hobi atau passion sangat boleh, tapi kita tetap harus menggunakan data dan jangan sentimental," katanya dalam bincang UMKM Series Episode #4: Mengubah Hobi Jadi Bisnis di YouTube kumparan, Selasa (25/5).
Suasana meet & Grill steak hotel by holycow!. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Data-data yang dimaksud Wynda adalah rencana matang dalam membuat konsep usaha, termasuk menentukan rasa steak sebelum dihidangkan ke konsumen. Karena itu, Wynda sering minta pendapat dari setiap steak yang dibuat ke orang-orang sekitar mulai dari keluarga, teman-teman, karyawannya, hingga pelanggan di restorannya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, masukan dari berbagai pihak sangat penting untuk menentukan nilai akhir resep yang akan digunakan. Resep dari setiap steak ini menjadi pegangan untuk semua cabangnya agar semua rasa sama dan khas.
"Jadi kita lock rasanya. Ini penting banget, termasuk salah satu SOP (standar prosedur operasional) di kita," katanya.
Sementara sentimental, menurutnya, harus dihindari dalam membangun bisnis sendiri. Misalnya dalam melihat tempat usaha atau cabang yang sudah tidak prospektif. Jangan hanya karena tempat tersebut banyak kesan, tetap dipertahankan. Jika sudah tidak strategis, lebih baik dijual.
Menurutnya, seorang pengusaha harus bisa memperhitungkan bisnisnya. Hal ini juga yang menjadi modal jika ingin mengajukan pinjaman ke bank.
Terpenting, kata Wynda, adalah harus meyakinkan diri sendiri untuk memulai usaha. Seperti dirinya yang sebelas tahun lalu mantap keluar dari pekerjaan sebagai karyawan swasta dengan gaji besar karena keinginan kuat membangun usaha steak ini.
ADVERTISEMENT
"Secara ideal, memulai bisnis harus riset. Tapi hidup tidak pernah ideal. Pertama yakinkan dulu tekadnya mau bisnis, artinya dengan segala risikonya. Waktu itu aku masih muda, kalau gagal di bisnis ini, masih muda bisa bangkit. Waktu milih bisnis, risikonya juga besar, karena gaji hilang. Tapi kalau yakin, ya ayo mulai. Jadi balik ke diri sendiri, apakah kita sudah siap?" katanya.