Tingkatkan Mutu Ekspor Komoditas Lada, Kemendag Gelar Pertemuan ke-29 IPC

16 Oktober 2023 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian Perdagangan menjadi tuan rumah Pertemuan ke-29 Komite Mutu International Pepper Community (IPC) yang diselenggarakan pada 11-12 Oktober 2023 di Purbalingga, Jawa Tengah. Dok Kemendag
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian Perdagangan menjadi tuan rumah Pertemuan ke-29 Komite Mutu International Pepper Community (IPC) yang diselenggarakan pada 11-12 Oktober 2023 di Purbalingga, Jawa Tengah. Dok Kemendag
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjadi tuan rumah Pertemuan ke-29 Komite Mutu International Pepper Community (IPC) yang diselenggarakan pada 11-12 Oktober 2023 di Purbalingga, Jawa Tengah. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kemitraan dan partisipasi Indonesia dalam organisasi komoditas lada internasional.
ADVERTISEMENT
“Pertemuan IPC adalah pertemuan negara produsen lada yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Srilanka, India, dan Vietnam. Sesuai dengan tugas Komite Mutu IPC, pertemuan ini fokus membahas hal-hal teknis berkaitan dengan peningkatan mutu komoditas lada," katanya dalam keterangan resmi, Senin (16/10).
Termasuk pembahasan mengenai regulasi bahan aktif pestisida, metode pengujian, serta penyusunan program kerja ke depan terkait mutu lada. Sehingga, standar IPC dapat digunakan secara lebih efektif,” terang Direktur Standardisasi dan Pengendalian Mutu Matheus Hendro Purnomo.
Hendro menambahkan, potensi sumber daya alam wilayah Kabupaten Purbalingga, khususnya pertanian dan perkebunan, cukup beragam. Meski belum menjadi komoditas utama, produksi lada juga menjadi salah satu komoditas andalan di Purbalingga.
Kementerian Perdagangan menjadi tuan rumah Pertemuan ke-29 Komite Mutu International Pepper Community (IPC) yang diselenggarakan pada 11-12 Oktober 2023 di Purbalingga, Jawa Tengah. Dok Kemendag
Perkebunan lada di Purbalingga ditanam secara polikultur dan bukan monokultur, serta diwariskan secara turun temurun. Hal tersebut menimbulkan keunikan tersendiri, sehingga menjadi salah satu alasan pemilihan Purbalingga menjadi tempat pelaksanaan sidang IPC kali ini. Selain itu, pada 2022, sebanyak 20 ton lada Purbalingga telah sukses ekspor ke mancanegara.
ADVERTISEMENT
Menurut Hendro, standar IPC menjadi hal yang penting karena standar ini dapat menjadi acuan dalam organisasi internasional dan asosiasi perdagangan rempah pada saat pembahasan standar mutu komoditas lada. Standar IPC juga disusun sejalan dengan standar Codex Alimentarius.
“Indonesia berupaya semaksimal mungkin agar pertemuan ini menghasilkan standar dan program yang bermanfaat bagi peningkatan mutu komoditas lada Indonesia,” pungkas Hendro.