The Fed Tunda Kurangi Stimulus, Wall Street Ditutup Menguat

24 September 2021 6:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiga Indeks utama Wall Street ditutup naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Kamis (23/9) karena investor tampak lega dengan keputusan Federal Reserve (The Fed) yang belum akan mengurangi stimulus dan menaikkan suku bunga.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Jumat (24/9), Dow Jones Industrial Average naik 506,5 poin, atau 1,48 persen menjadi 34.764,82, S&P 500 naik 53,34 poin, atau 1,21 persen menjadi 4.448,98 dan Nasdaq Composite menambahkan 155,40 poin, atau 1,04 persen menjadi 15.052,24.
Selain itu sentimen positif lainnya datang dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS yang menyatakan bahwa dosis booster vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 aman untuk mereka yang berusia 65 tahun ke atas.
The Fed mengatakan bahwa pihaknya dapat mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan paling cepat pada November mendatang. Selain itu bank sentral AS ini juga mengatakan bahwa suku bunga bisa naik lebih cepat dari yang diharapkan tahun depan. Rencana tersebut cenderung direspons positif oleh pasar.
ADVERTISEMENT
Di antara indeks S&P 500, sektor energi naik 3,4 persen dan saham keuangan naik 2,5 persen. Real estate dan utilitas adalah satu-satunya sektor dari 11 yang menunjukkan penurunan, keduanya melemah sekitar 0,5 persen.
Saham penyedia layanan TI, Salesforce, ditutup naik 7 persen dan menjadi dorongan besar bagi S&P dan Dow selama sesi. Sajam Accenture juga naik 2,5 persen setelah perusahaan konsultan IT meningkatkan prospek kuartal pertama.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 9,84 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 10,07 miliar saham.