The Fed Naikkan Suku Bunga Maret, Wall Street Berakhir di Zona Merah

28 Januari 2022 6:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Brendan McDermid/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Brendan McDermid/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks utama di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall street ditutup beragam pada perdagangan Kamis (27/1). Hal ini dipengaruhi oleh pernyataan Federal Reserve AS atau The Fed mengenai kenaikan suku bunga. Ketiga indeks saham utama AS berakhir lebih rendah, yang ditandai oleh fluktuasi dan volatilitas yang meningkat.
ADVERTISEMENT
Dow Jones Industrial Average turun 7,31 poin, atau 0,02 persen, menjadi 34.160,78, S&P 500 kehilangan 23,42 poin atau 0,54 persen, menjadi 4326,51 dan Nasdaq Composite turun 189,34 poin, atau 1,4 persen, menjadi 13.352,78.
Dilansir dari Reuters, Jumat (28/1), Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga lebih banyak tahun ini dari yang diperkirakan sebelumnya, dimulai pada Maret.
Suku bunga Fed Fund diperkirakan akan naik lima persen tahun ini, usai pernyataan Powell. Pasar bergerak setelah rilis pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu, yang meninggalkan suku bunga utama mendekati nol.
Jerome Powell Foto: REUTERS/Carlos Barria
Analis melihat pertumbuhan pendapatan kuartal keempat untuk indeks S&P 500 sebesar 24,2 persen. “Angka-angkanya belum bangkit dan itulah faktor yang membatasi kenaikan sepanjang minggu ini,” kata Chief Executive Officer Horizon Investment Services Chuck Carlson.
ADVERTISEMENT
Di balik perkiraan pendapatan kuartal pertama yang belum sesuai harapan, Intel Corp membuat sahamnya jatuh 7 persen.
Netflix melonjak 7,5 persen menyusul bahwa investor miliarder William Ackman telah mengumpulkan USD 1 miliar saham baru di perusahaan tersebut
Saham Tesla Inc turun 11.5 persen setelah perusahaan memperingatkan masalah pasokan akan berlangsung sepanjang tahun 2022. Saham saingannya, Lucid Group dan Rivian Automotive turun masing-masing 14,1 persen dan 10,5 persen .
Saham Apple Inc naik lebih dari 2 persen dalam pasca perdagangan, setelah perusahaan Iphone tersebut mengalahkan estimasi keuntungan.
Volume bursa AS senilai 13,28 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,86 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.