Tak Berubah, BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,3 Persen di 2022

24 Mei 2022 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam High Level Seminar "Recover Together Recover Stronger", rangkaian kick off Presidensi G20 di Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam High Level Seminar "Recover Together Recover Stronger", rangkaian kick off Presidensi G20 di Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 bisa mencapai rentang 4,5 persen hingga 5,3 persen. Proyeksi tersebut tidak berubah dari perkiraan Bank Indonesia bulan lalu yaitu ekonomi Indonesia tumbuh di 4,5 persen sampai 5,3 persen tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Pertumbuhan ekonomi tahun 2022 diperkirakan akan tetap berada kisaran proyeksi BI 4,5-5,3 persen," kata Perry Warjiyo usai rapat dewan gubernur (RDG), Selasa (24/5).
Pemulihan ekonomi Indonesia ditopang oleh peningkatan dari berbagai lini terutama didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi bangunan, dan tetap terjaganya kinerja ekspor seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat dan permintaan mitra dagang utama yang masih kuat.
Pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh kinerja positif mayoritas lapangan usaha seperti Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Transportasi dan Pergudangan.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi yang positif terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Jawa, Sumatera, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Kalimantan.
"Pada triwulan II 2022, berbagai indikator dini menunjukkan aktivitas perekonomian yang terus membaik, seperti tercermin pada pertumbuhan positif penjualan eceran, ekspansi Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur, serta realisasi ekspor dan impor yang tetap tinggi, yang didukung oleh meningkatnya mobilitas dan pembiayaan dari perbankan," pungkas Perry.
ADVERTISEMENT