Susul Angkasa Pura, Merger Maskapai BUMN di InJourney Diputuskan Kuartal I 2024

29 Desember 2023 17:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, pidato dalam event Telkom Digiland 2023 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu, 8 Juli 2023. Foto: Dok. Telkom
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, pidato dalam event Telkom Digiland 2023 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu, 8 Juli 2023. Foto: Dok. Telkom
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Merger atau integrasi PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports telah rampung. Langkah ini akan diikuti dengan merger maskapai BUMN di kuartal I 2024.
ADVERTISEMENT
Nantinya, PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), PT Citilink Indonesia, dan PT Pelita Air Service (PAS) akan terintegrasi menjadi Subholding Aviasi di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney)
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menuturkan Garuda Indonesia akan menjual sebagian sahamnya kepada InJourney tahun depan. Namun, sebelum itu perseroan masih dalam proses penyehatan internal.
"Garuda lagi kita sehatkan lagi, jadi kalau Garuda mungkin tahun depan akan kita masukkan sebagian sahamnya ke InJourney," ungkapnya saat ditemui Telkom Hub, Jumat (29/12).
Di sisi lain, keputusan apakah Pelita Air akan dileburkan di dalam Garuda Indonesia Group atau langsung di bawah naungan InJourney baru akan ditentukan setidaknya di kuartal I 2024.
"Pelita akan kita kaji, apakah mau ke Garuda atau mau ke InJourney langsung itu sedang kita kaji, tapi mungkin triwulan I akan kita kerjain nanti," lanjut Tiko, sapaan akrab Kartika.
ADVERTISEMENT
Tiko menyebutkan, kemungkinan besar Pelita Air tidak akan menjadi bagian dari Garuda Indonesia Group. Namun terlepas dari pembahasan itu, integrasi maskapai di InJourney dipastikan akan terjadi.
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia dan pesawat Citilink. Foto: aiyoshi597/Shutterstock
"Pasti sebagian sahamnya. Kalau Citilink kan ikut Garuda langsung dia ikut di bawahnya Garuda. Pelita mungkin langsung ke InJourney," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden dan CEO Citilink, Dewa Rai, mengatakan awalnya pemerintah memang mencanangkan peleburan atau merger Citilink dan Pelita Air. Namun seiring pembahasan dilakukan, rencana itu kemungkinan tidak terjadi.
"Maskapai nasional dalam hal ini yang dikelola oleh Kementerian BUMN yaitu Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air Service ini akan terjadi inklusi penggabungannya di dalam wadah Holding Aviasi yang kita kenal dengan InJourney," jelasnya saat ditemui di Park Hyatt Jakarta, Kamis (2/11).
ADVERTISEMENT
Dewa menuturkan, masing-masing maskapai pelat merah tersebut memiliki segmen pasar yang berbeda, yaitu Garuda Indonesia dengan segmen full service, Pelita Air segmen menengah, dan Citilink segmen low cost carrier.
Hal ini menyusul komitmen Kementerian BUMN bagaimana ketiga maskapai BUMN bisa menjangkau seluruh segmen pasar penerbangan yang ada di Indonesia.
Dengan begitu, lanjut dia, wacana Pelita Air akan menjadi bagian dari Garuda Indonesia Group dan lisensi pesawatnya akan diambil alih Citilink, tidak dilanjutkan kembali lantaran seluruh maskapai tersebut akan berada di bawah naungan InJourney.