Suku Bunga BI Naik Jadi 6,25%, Ekonom: Rupiah Diharapkan Dapat Lebih Stabil
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA, David Sumual, menilai langkah Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan jadi 6,26 persen diharapkan dapat membuat nilai tukar rupiah menjadi lebih stabil.
ADVERTISEMENT
“Kurs diharapkan lebih stabil ke depannya sehingga eksportir dan importir juga nyaman dalam bertransaksi,” kata David kepada kumparan pada Rabu (24/4).
Lebih lanjut, David menjelaskan langkah BI menaikkan suku bunga untuk merespons perkembangan dan situasi global terkini, termasuk langkah Federal Reserve yang diperkirakan akan menunda penurunan suku bunga. Kedua fenomena ini mempengaruhi harga minyak dunia dan rupiah.
Selain itu, langkah ini juga menurutnya akan membantu Indonesia untuk menjaga tingkat inflasi dalam negeri.
“Bank Indonesia kelihatannya ingin menjangkar inflasi di tengah tekanan kurs Rupiah yang melemah akhir-akhir ini. Dampaknya paling tidak stabilitas dan juga ekspektasi inflasi bisa terjaga,” jelasnya.
“Sejauh ini rupiah relatif stabil karena pasar juga sudah mem price in kemungkinan kenaikan suku bunga,” tutup David.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps atau 0,25 persen menjadi 6,25 persen di bulan April 2024. Selain itu, BI juga menaikkan suku bunga deposit facility 25 bps di level 5,5 persen dan lending facility 25 bps menjadi 7 persen.