Suku Bunga BI Diproyeksi Bisa Naik ke 7 Persen di Akhir 2024

26 April 2024 19:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi logo Bank Indonesia. Foto: Reuters/Fatima El-Kareem;
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo Bank Indonesia. Foto: Reuters/Fatima El-Kareem;
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Center of Economy and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, memproyeksi Bank Indonesia (BI) dapat menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate jadi 7 persen pada akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurutnya, ada potensi BI menaikkan kembali suku bunga acuan, dalam waktu dekat, jika pemerintah bermaksud untuk memperkuat nilai tukar rupiah.
“Bisa 7 persen sampai akhir tahun. Bisa dalam waktu dekat 25 bps lagi naiknya, apalagi jika ingin rupiah kembali ke bawah Rp 15.900 per dolar AS,” kata Bhima kepada kumparan, Jumat (26/4).
Lantaran Bhima bilang, langkah menaikkan suku bunga 0,25 persen menjadi 6,25 persen yang dilakukan BI pekan ini belum cukup untuk menekan pelemahan rupiah yang terjadi kini.
“Kenaikan suku bunga cuma obat parasetamol untuk redam pelemahan rupiah jangka pendek. Ya kalau mau pakai suku bunga terus jangankan 25 bps, sebanyak 50 bps saja belum cukup cegah pelemahan rupiah,” jelas Bhima.
ADVERTISEMENT
Adapun kenaikan suku bunga menurutnya dipengaruhi oleh konflik geopolitik di Timur Tengah. Menurutnya eskalasi konflik ini akan mempengaruhi kondisi perekonomian global.
Hal ini termasuk keputusan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan Amerika Serikat.
“Ruang kenaikan suku bunga masih terbuka tergantung dua faktor utama, eskalasi geopolitik yang mempengaruhi fluktuasi rupiah dan keputusan bank sentral AS terkait kebijakan suku bunga,” terang Bhima.
Lebih lanjut Bhima menjelaskan, kenaikan suku bunga acuan ini dapat berdampak pada masyarakat, utamanya pembelian aset baik kendaraan maupun properti yang menggunakan fasilitas kredit. Tidak heran jika langkah BI ini kemudian akan disusul dengan pelambatan pertumbuhan kredit.
“Kenaikan bunga acuan juga membuat kredit konsumsi lainnya mengalami pelambatan. Bunga di Indonesia sudah tinggi ditambah naiknya bunga acuan BI makin tinggi lagi,” tutur Bhima.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, bank penyedia kredit kepemilikan rumah (KPR) akan menaikkan bunga KPR dalam waktu dekat usai kenaikan suku bunga acuan ini.
“Pendapatan masyarakat yang dialokasikan untuk bayar cicilan kredit bisa makin besar porsinya dan mengurangi alokasi pembelian barang lainnya,” tutup Bhima.