Suku Bunga BI 6,25 Persen, Inflasi RI Diprediksi Terjaga di Level 2,5 Persen

24 April 2024 15:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak ketersediaan telur ayam di pasar. Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
zoom-in-whitePerbesar
Petugas dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak ketersediaan telur ayam di pasar. Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (Bps) menjadi 6,25 persen di bulan ini. Kenaikan ini terjadi di luar ekspektasi pasar, karena BI telah menahan suku bunga selama 6 bulan berturut-turut sejak Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
“Sesuai prediksi, BI menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-24 April 2024 di saat anjloknya nilai tukar rupiah,” ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan resmi, Rabu (24/4).
Ibrahim menjelaskan, keputusan menaikkan suku bunga untuk memperkuat stabilitas rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025.
Dalam perdagangan akhir pekan, mata uang rupiah ditutup menguat 65 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 80 poin di level Rp 16.155 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.220.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.110-Rp.16.180," jelas Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Indeks dolar dan indeks dolar berjangka sedikit bergerak di perdagangan Asia setelah turun tajam pada hari Selasa, karena data indeks manajer pembelian menunjukkan kelemahan tak terduga dalam aktivitas bisnis AS.
Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya mengatakan, kenaikan suku bunga acuan BI terjadi karena dinamika global yang bergerak sangat cepat. Serta untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 65 poin atau 0,40 persen di level Rp 16.155 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Sebelumnya, rupiah sempat menyentuh Rp 16.278 per dolar AS.
"BI rate naik karena untuk menjaga stabilitas rupiah dari dampak memburuknya risiko global," kata Perry dalam konferensi pers.