Suku Bunga BI 6,25 Persen, Inflasi RI Diprediksi Terjaga di Level 2,5 Persen
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
“Sesuai prediksi, BI menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-24 April 2024 di saat anjloknya nilai tukar rupiah,” ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan resmi, Rabu (24/4).
Ibrahim menjelaskan, keputusan menaikkan suku bunga untuk memperkuat stabilitas rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025.
Dalam perdagangan akhir pekan, mata uang rupiah ditutup menguat 65 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 80 poin di level Rp 16.155 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.220.
"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.110-Rp.16.180," jelas Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Indeks dolar dan indeks dolar berjangka sedikit bergerak di perdagangan Asia setelah turun tajam pada hari Selasa, karena data indeks manajer pembelian menunjukkan kelemahan tak terduga dalam aktivitas bisnis AS.
Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya mengatakan, kenaikan suku bunga acuan BI terjadi karena dinamika global yang bergerak sangat cepat. Serta untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 65 poin atau 0,40 persen di level Rp 16.155 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Sebelumnya, rupiah sempat menyentuh Rp 16.278 per dolar AS.
"BI rate naik karena untuk menjaga stabilitas rupiah dari dampak memburuknya risiko global," kata Perry dalam konferensi pers.