Sudah Dapat Perlakuan Khusus Pemerintah, Apple Diminta Bangun Pabrik di RI

17 April 2024 17:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Apple. Foto: REUTERS/Aly Song
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apple. Foto: REUTERS/Aly Song
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengamat Teknologi dan Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, mengatakan Apple sudah banyak mendapatkan manfaat pasar yang besar dari Indonesia. Sekarang, sudah saatnya perusahaan asal Amerika Serikat itu membangun pabrik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mulai 2021, pemerintah menetapkan kenaikan pemenuhan terhadap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi 35 persen untuk Perangkat Subscriber Station 4G dan 5G yang digunakan di Indonesia. Ini diatur di Peraturan Menteri Kominfo Nomor 13 Tahun 2021.
Produsen handphone yang menjual produknya di Indonesia harus memenuhi ketentuan TDKN 35 persen ini. Catatan Heru, Apple selama ini mendapat perlakuan khusus dari pemerintah.
"Pemerintah harus kembali menegakkan aturan yang sama untuk semua pabrikan ponsel bahwa ponsel yang dijual di Indonesia harus pabrikasi di Indonesia karena pasar Indonesia cukup besar. Ketika ada pengecualian seperti yang dilakukan terhadap Apple, membuat pabrikan lain cemburu," kata Heru kepada kumparan, Rabu (17/4).
CEO Apple Tim Cook usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menjelaskan untuk syarat TKDN Apple ini mengambil pendekatan berbeda, yakni menghitung dari total investasi Apple di Indonesia. Saat ini, Apple mendirikan fasilitas Apple Developer Academy di 4 titik di Indonesia dengan total investasi mencapai Rp 1,6 triliun.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut Heru, kontribusi Apple Developer Academy tidak sebanding dengan pasar yang dinikmati Apple. Dari catatan Heru, tahun 2024 pengguna ponsel di Indonesia ada sekitar 530 juta. Dengan asumsi waktu pakai setiap ponsel 3 tahun, maka minimal ada 150 juta ponsel yang dijualbelikan setiap tahun. Dia yakin dari jumlah itu kue penjualan produk Apple sangat besar.
"Karena apa yang mereka dapat (dari pasar Indonesia) tidak sebanding dengan upaya mereka hanya memberikan kursus yang juga bisa dilakukan (setingkat) UMKM. Ini kan perusahaan besar yang harusnya memberikan kontribusi besar kepada ekonomi Indonesia, karena pasar kita kan besar," kata Heru.
Sedangkan data Kemenperin menunjukkan impor handphone di Indonesia dari tahun 2023 mencapai 2,79 juta pieces dan 85 persennya adalah produk dari Apple. Potensi pasar yang besar bagi Apple ini menurut Heru menjadi alasan kuat Apple sudah waktunya untuk berinvestasi membangun pabriknya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kita mendorong Apple membangun pabrik karena pabrikan ponsel lain sudah membuka pabrik di Indonesia, tinggal Apple saja yang belum," tegasnya.
Terpisah, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menghitung nilai penjualan Apple di Indonesia mencapai USD 2 miliar atau Rp 32,46 triliun (kurs Rp 16.232 per USD), jauh lebih besar dari investasi yang sudah diberikan Apple ke Indonesia sebesar Rp 1,6 triliun.
"Jadi kalau bisa dikomparasi antara nilai importasi yang saya sampaikan tadi sekitar USD 2 miliar, dibandingkan dengan investasi maka tadi, kami, Bapak Presiden juga meminta agar supaya establishment-nya diperluas," kata Menperin usai mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan CEO Apple Tim Cook, Rabu (17/4).
"Jadi tadi kami sudah sepakat bahwa proses tersebut akan kita mulai, proses untuk membangun manufaktur mereka di Indonesia, atau mereka menggunakan komponen-komponen yang sudah bisa diproduksi di Indonesia," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, pemerintah membuat pendekatan berbeda dengan persyaratan TKDN 35 persen bagi Apple, yakni dengan perhitungan investasi dari fasilitas Apple Developer Academy. Pemerintah menginginkan agar proyek ini diperluas dibangun juga di Makassar hingga di IKN.
"Apple ini salah satu pendekatan yang sangat unik yang kita ambil untuk menghitung TKDN itu berdasarkan investasi,
dan investasi mereka itu adalah di dalam membangun infrastruktur pendidikan bagi calon-calon developer, namanya Apple Developer Academy," ujar Menperin.