Sri Mulyani di AIFED: Kita Harus Antisipasi Perubahan Ekonomi Global

6 Desember 2018 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati membuka 'The 8th Annual International Forum on Economic Development and Public Policy' (AIFED) di Nusa Dua, Bali. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati membuka 'The 8th Annual International Forum on Economic Development and Public Policy' (AIFED) di Nusa Dua, Bali. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar the 8th Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) di Inaya Hotel, Nusa Dua, Bali pada 6-7 Desember 2018.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutan pembukaan acara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap, acara bertema Strengthening Economic Transformation in Facing Forward Global Evolution itu bisa merumuskan kebijakan bagi Indonesia dalam membangun ekonomi yang kuat.
“Bagaimana transformasi harus didesain policy apa yang perlu untuk kita siapkan, sehingga Indonesia mampu terus maju,” ujar Sri Mulyani di Inaya Hotel, Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12).
Dia mencontohkan, kebijakan perbaikan yang bisa dirumuskan yakni dalam hal neraca pembayaran, industrialisasi, hingga kualitas sumber daya manusia. Hal itu perlu dilakukan agar Indonesia menutup kelemahan yang ada selama ini.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati membuka 'The 8th Annual International Forum on Economic Development and Public Policy' (AIFED) di Nusa Dua, Bali. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati membuka 'The 8th Annual International Forum on Economic Development and Public Policy' (AIFED) di Nusa Dua, Bali. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Selain itu, Sri Mulyani meminta, perekonomian global yang begitu dinamis dan cepat berubah juga masuk dalam pembahasan forum ini. Hal yang bisa dibahas yakni soal hubungan perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan negara lain.
ADVERTISEMENT
“Jadi kita harus mengantisipasi global environment, lingkungan global yang sedang mengalami evolusi atau perubahan yang dinamis, yang kemudian berakibat pada harga komoditas, nilai tukar, suku bunga, dan arus modal,” beber Sri Mulyani.
Sementara itu, Kepala BKF Kemenkeu Suahasil Nazara menjelaskan, AIFED merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan BKF Kemenkeu dengan Asian Development Bank dan pemerintah Australia.
Penyelenggaraan AIFED bertujuan untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai transformasi ekonomi Indonesia dalam konteks perubahan lanskap global, serta upaya kebijakan yang diperlukan untuk kemajuan perekonomian Indonesia.