Sofyan Djalil Kena Reshuffle, Program Kementerian ATR Jalan Terus

15 Juni 2022 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Kantor Kementerian ATR/BPN di tengah isu reshuffle kabinet, Rabu (15/6/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Kantor Kementerian ATR/BPN di tengah isu reshuffle kabinet, Rabu (15/6/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi akan lakukan reshuffle kabinet siang ini, Rabu (15/6). Salah satu menteri yang dirombak dari jabatannya adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) Sofyan Djalil.
ADVERTISEMENT
Posisi Sofyan Djalil nantinya akan diganti oleh mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Staf Khusus dan Jubir Kementerian ATR/BPN, Teuku Taufiqulhadi menegaskan meski adanya perubahan pimpinan, program kerja di Kementerian ATR akan tetap berjalan terus.
"Karena ini program dari Presiden. Apa yang dilaksanakan Menteri saat ini adalah program Presiden. Pasti Menteri melaksanakan program Presiden tersebut," kata Taufiq saat ditemui di Kantor Kementerian ATR/BPN, Rabu (15/6).
Taufiq juga menegaskan bahwa program yang dikerjakan kementerian bukan program Menteri, namun program Presiden di mana tugas seorang Menteri adalah mencari upaya bagaimana program itu terlaksana.
Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Teuku Taufiqulhadi. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Dia berharap reshuffle kabinet ini membuat apa yang sudah berjalan baik di Kementerian ATR tetap berjalan baik. "Sekarang yang sudah dilakukan Pak Sofyan sudah baik menurut saya. Saya orang di dalam jadi saya mengetahui bagaimana sertifikat itu sudah dicapai, target sudah sesuai dengan harapan Presiden dan sebagainya," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Taufiq berharap setelah adanya reshuffle ini, apa yang sudah dicapai Kementerian bisa dipertahankan bahkan bisa jadi lebih baik.
"Tapi saya menganggap ini hak prerogatif presiden dan presiden yang menganggap lebih baik segala sesuatu karena yang bertanggung jawab dipilih rakyat Indonesia adalah presiden," kata dia.
Sementara baginya tugas seorang Menteri adalah sebagai pendukung dan pembantu Presiden.
"Kalau Presiden menganggap di dalam kerangka kestabilan pemerintah adalah harus diotak-atik sedikit persoalan anggota kabinet, maka kita berpikir itu adalah sesuatu yang baik," pungkas dia.