Singapura Jadi Hub Distribusi Vaksin Asia Tenggara

15 Desember 2020 10:30 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung menggunakan masker saat berada di Changi Airport, Singapura. Foto: AFP/Roslan RAHMAN
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung menggunakan masker saat berada di Changi Airport, Singapura. Foto: AFP/Roslan RAHMAN
ADVERTISEMENT
Singapura akan menjadi pusat distribusi atau hub vaksin corona untuk Asia Tenggara. Bandara Changi juga telah melakukan berbagai kesiapan seperti kapasitas pendingin hingga membentuk satuan tugas untuk proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip Nikkei Asia, Selasa (15/12), Singapura membentuk Changi Ready Task Force yang merupakan konsorsium 18 perusahaan dan grup, termasuk Otoritas Penerbangan Sipil Singapura dan operator bandara, Changi Airport Group. Misinya adalah meningkatkan fasilitas dengan tujuan meningkatkan koordinasi di seluruh industri dan memperlancar proses pengiriman vaksin COVID-19.
Pengiriman kargo vaksin dinilai akan membantu menopang industri penerbangan lokal yang tertekan akibat pandemi. Distribusi vaksin juga diharapkan berperan untuk mendorong kembali kenaikan jumlah penumpang.
Bandara Changi akan berfungsi sebagai pusat pengiriman vaksin yang berasal dari AS dan Eropa. Dua vaksin yang segera dipasarkan membutuhkan suhu yang sangat dingin untuk penyimpanannya.
Vaksin Pfizer dan BioNTech harus disimpan pada suhu minus 70°C. Sedangkan vaksin yang dikembangkan Moderna juga harus disimpan pada suhu minus 20°C.
Seorang dokter menyuntikkan vaksin corona kepada perawat di George Washington University Hospital, di Washington, AS, Senin (14/12). Foto: Jacquelyn Martin/Pool/REUTERS
Vaksin akan didistribusikan di Asia Tenggara dan Oseania. Dengan jalur tersebut akan memudahkan distribusi vaksin pada kota-kota terpencil di Asia Tenggara, yang tertinggal dalam pembangunan infrastruktur logistik.
ADVERTISEMENT
Anggota gugus tugas Asosiasi Transportasi Udara Nasional Dubai atau Dnata, perusahaan penanganan darat yang dimiliki oleh maskapai Emirates Group, bahkan telah mengembangkan kendaraan khusus untuk mengangkut kontainer berisi vaksin dari pesawat ke gudang dengan suhu yang terkontrol. Perusahaan mengerahkan dua kendaraan tersebut ke Bandara Changi pada bulan lalu.
Baik Dnata maupun SATS, kargo yang dimiliki satgas Singapura, memiliki gudang di Bandara Changi yang mampu menampung produk dalam suhu serendah minus 25°C. Gudang tersebut memiliki luas 9.000 meter persegi dan dapat memproses hingga 375.000 ton produk penyimpanan dingin setiap tahun.
Sementara beberapa gudang lain yang dioperasikan perusahaan logistik dapat ditemukan di area Bea Cukai Bandara Changi.
Lim Ching Kiat, Direktur Pelaksana Grup Bandara Changi, mengatakan bahwa selama ini bandara tersebut telah berkembang menjadi pusat Asia yang menghubungkan wisatawan Barat dan Asia ke tujuan mereka. Namun adanya pandemi COVID-19 menyebabkan aktivitas dan lalu lintas di bandara itu menurun drastis.
ADVERTISEMENT
“Setelah vaksin didistribusikan, perjalanan udara diharapkan akan pulih kembali, yang akan diikuti pemulihan lalu lintas penumpang,” ujarnya.