Siloam International Hospitals (SILO) Raih Pendapatan Rp 3,02 T di Q1 2024

29 April 2024 11:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Rumah Sakit Siloam. Foto: Dok. Siloam
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rumah Sakit Siloam. Foto: Dok. Siloam
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan pendapatan mencapai Rp 3,02 triliun sejak Januari-Maret 2024 atau tercatat naik 14,04 persen dari periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 2,65 triliun. Secara rinci, pendapatan spesialis tercatat sebesar Rp 686,26 miliar dan pendapatan non-spesialis sebesar Rp 2,34 triliun.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan perseroan, Senin (29/4), pendapatan rawat inap tercatat sebesar Rp 1,70 triliun. Pendapatan obat dan perlengkapan medis tercatat sebesar Rp 600,55 miliar, jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli menyumbang pendapatan sebesar Rp 533,34 miliar.
Pendapatan fasilitas rumah sakit tercatat sebesar Rp 195,73 miliar, kamar rawat inap dan kamar operasi mencatatkan pendapatan masing-masing sebesar Rp 202,94 miliar dan Rp 66,36 miliar, serta pendapatan administrasi dan lainnya sebesar Rp 105,63 miliar.
Meski demikian, laba bersih SILO tercatat Rp 13,67 miliar di kuartal I 2024, turun 94,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 249,61 miliar.
Presiden Direktur Siloam, Benny Haryanto, mengatakan bahwa hingga kuartal I 2024, Rumah Sakit Siloam telah melayani lebih dari 1 juta pasien. Siloam juga menerapkan teknologi medis terdepan, meningkatkan akurasi diagnostik dan hasil pengobatan, serta berhasil meningkatkan jangkauan dan kompleksitas layanannya dengan berinvestasi dalam pengembangan program klinis.
Alat PET/CT-Scan di Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi Jakarta. Foto: RS Siloam
Untuk mendukung pertumbuhan program ini, Perseroan melanjutkan strategi ekspansi dengan membuka 1-2 rumah sakit per tahun dengan tetap mengoptimalkan kapasitas yang ada. Per kuartal I 2024, Siloam mengoperasikan lebih dari 4 ribu tempat tidur dengan tingkat okupansi sebesar 70,6 persen secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
"Payer mix swasta (Out of Pocket, Korporasi dan Asuransi) tetap menjadi kontributor utama dari total pendapatan Perseroan. Sebesar 82 persen dari pendapatan Siloam berasal dari pasien swasta, sementara pendapatan BPJS tetap stabil di angka 18 persen pada kuartal I 2024," ujar Benny dalam keterangannya.
Ia mengatakan, manajemen telah meletakkan dasar yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan. Siloam terus menavigasi lingkungan kesehatan yang dinamis dan tetap berdedikasi pada misinya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada pasien sambil meraih keunggulan operasional dan kesinambungan finansial.
"Manajemen tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mendorong inovasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang kami layani," jelasnya.
Manajemen telah meninjau kembali daftar rumah sakit yang sedang dikembangkan sejak 2019 dan menghapus sejumlah besar rumah sakit sebagai bagian dari strategi baru untuk mengurangi laju ekspansi.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan hal itu, masih terdapat sejumlah rumah sakit yang menurut manajemen dapat dilanjutkan. Beberapa dari rumah sakit tersebut, misalnya RS Siloam Paal Dua dan RS Siloam Ambon telah dibuka dan beroperasi dengan baik.
Sebagai bagian dari proses rencana pengembangan strategis 5 tahun ke depan untuk Siloam yang dinamakan NGS (Next Generation Siloam), manajemen telah melakukan pengkajian dan memutuskan untuk bersikap hati-hati dan melakukan penyediaan atas jumlah nilai tercatat rumah sakit yang masih ada sebelum 2019.
Peninjauan ini menghasilkan penyesuaian non-tunai satu kali sebesar Rp 308 miliar yang mengurangi Underlying EBITDA sebesar Rp 706 miliar menjadi Rp 398 miliar dan Underlying Net Profit sebesar Rp 334 miliar menjadi Rp 25 miliar.
ADVERTISEMENT