Setelah Rugi Rp 7,37 T di 2020, Kali Ini Waskita Karya Raup Laba dari Jual Tol

12 Agustus 2021 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung kantor Waskita Karya. Foto: Dok. BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Gedung kantor Waskita Karya. Foto: Dok. BUMN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil membalik catatan kerugian pada 2020 lalu, jadi laba perusahaan di semester I 2021. Catatan positif salah satu BUMN sektor konstruksi itu diraih, setelah menjual sebagian porsi saham proyek jalan tol.
ADVERTISEMENT
Emiten berkode WSKT itu meraup laba Rp 33,4 miliar sepanjang semester I 2021. Kondisi itu berkebalikan dengan rapor merah di semester I 2020 yang rugi Rp 1,09 triliun. Bahkan di sepanjang 2020 lalu, kerugiannya membengkak jadi Rp 7,37 triliun.
“Pencapaian laba bersih didukung oleh keuntungan dari divestasi tol pada triwulan II. Sebagai pengembang jalan tol dengan model bisnis recycling asset, kami tidak hanya dapat membangun jalan tol baru yang bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga mampu mencatatkan laba melalui pelepasan saham badan usaha jalan tol (BUJT),” kata Presiden Direktur Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, dalam keterangan tertulis, Kamis (12/8).
Selama periode Januari hingga Juni 2021, Waskita membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4,7 triliun dengan laba kotor sebesar Rp 172,9 miliar. Waskita juga mencatatkan total aset sebesar Rp 105,3 triliun, total liabilitas Rp 89,7 triliun, serta total ekuitas perusahaan sebesar Rp 15,6 triliun.
Salah satu bagian proyek tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar di Jawa Timur, yang digarap Waskita Karya. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Pada kuartal II 2021, Waskita Karya mendivestasi atau menjual 30 persen saham Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Saham jalan tol itu dilepas ke investor asal Hong Kong, Kings Ring Ltd dengan nilai mencapai Rp 824 miliar.
ADVERTISEMENT
Melalui anak usahanya yakni PT Waskita Toll Road (WTR), PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga meraup Rp 1,5 triliun dari hasil divestasi atau penjualan 20 persen saham ruas Jalan Tol Semarang-Batang. Porsi saham sebesar itu dilepas Waskita kepada RDPT SAM Jalan Tol (RDPT SAM-JT).
Destiawan menambahkan, hingga 30 Juni 2021 Waskita Karya berhasil meraih nilai kontrak baru sebesar Rp3,1 triliun. Sekitar 65 persen dari kontrak baru tersebut berasal dari proyek Pemerintah dan BUMN, sementara sisanya berasal dari proyek swasta dan pengembangan bisnis.
Beberapa kontrak yang dimenangkan Waskita Karya antara lain kontrak pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo, pembangunan Pasar Baru Trade Center Bandung, Pembangunan Kampus UIII tahap III, dan penataan Kawasan Pura Besakih.
ADVERTISEMENT