Sebulan Dikelola Pertamina, Produksi Minyak Blok Rokan Meningkat

9 September 2021 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina Kelola Blok Rokan. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina Kelola Blok Rokan. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Produksi minyak di Blok Rokan tercatat meningkat. Blok minyak yang berlokasi di Riau itu mencatatkan peningkatan produksi setelah sebulan pengelolaannya diambil alih Indonesia, di bawah PT Pertamina (Persero).
ADVERTISEMENT
Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno, mengungkapkan produksi sumber minyak terbesar Indonesia itu kini berkisar antara 158 ribu barel minyak per hari (BOPD).
"Dalam kurun waktu satu bulan, sudah ada kenaikan produksi sebesar seribu sampai dua ribuan BOPD dengan tren yang terus meningkat. SKK Migas bersama Pertamina Hulu Rokan terus berkoordinasi agar target lifting Rokan 2021 dapat tercapai," jelas Julius dalam keterangan resmi, Kamis (9/9).
Julius mengatakan, Blok Rokan ditargetkan dalam APBN 2021 bisa memproduksi 165 ribu BOPD. Target ini bakal dikejar dengan adanya 17 rig baru yang melakukan pengeboran di akhir tahun 2021.
Pertamina Kelola Blok Rokan. Foto: Pertamina
Terhitung sejak Selasa (7/9), PHR sudah mengoperasikan rig ke-13 di Sumur Pungut PO4 Kabupaten Bengkalis. Rig Airlangga-55 tersebut dioperasikan oleh PT Asia Petrocom Service.
ADVERTISEMENT
Sejak alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu hingga saat ini, PHR telah mengebor 23 sumur. Penambahan jumlah rig nantinya diharapkan membuat semakin banyak sumur yang bisa dibor.
PHR mematok target bisa mengebor sebanyak 161 sumur hingga akhir tahun nanti. Berbagai upaya yang dilakukan di antaranya menambah jumlah rig kerja ulang hingga 29 rig hingga meminimalisasi potensi kehilangan produksi atau Loss Production Opportunity/ LPO.
Selain itu juga menjaga keandalan peralatan untuk mengurangi downtime, serta menekan kasus pencurian minyak mentah maupun peralatan penunjang operasi migas.
"Dukungan semua pemangku kepentingan sangat penting bagi kelancaran program pengeboran. Termasuk dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar,” ungkap Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin.
ADVERTISEMENT