Sandiaga Uno Targetkan Lapangan Kerja Sektor Parekraf Tembus 4,4 Juta di 2024

19 Agustus 2023 15:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam program talkshow Info A1 kumparan.
 Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam program talkshow Info A1 kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, berupaya menggenjot pembukaan lapangan kerja di sektor parekraf. Ia menargetkan ada 4,4 juta lapangan pekerjaan dari sektor tersebut pada 2024.
ADVERTISEMENT
"Penciptaan lapangan kerja tahun lalu 2,6 juta, dan tahun 2024 kita targetkan 4,4 juta," kata Sandiaga saat talkshow Info A1 kumparan, dikutip Sabtu (19/8).
Sandiaga mengungkapkan pariwisata Indonesia kini mulai bangkit setelah dihantam pandemi COVID-19. Ia lalu membandingkan kondisi sektor pariwisata di Indonesia dengan Thailand.
Sandiaga menjelaskan ada tantangan konektivitas di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Sementara Thailand diuntungkan karena menjadi hub penerbangan.
Untuk itu, kata Sandiaga, perlu ditingkatkan kemampuan bandara-bandara di Indonesia agar dapat melakukan penerbangan langsung. Sehingga Indonesia kunjungan wisatawan asing di Indonesia tidak kalah, khususnya dari Thailand.
"Dari jumlah kita memang kan mulainya kan 17 juta waktu sebelum pandemi, 16,9 (juta). Thailand itu dari April mendekati 40 juta lebih, hampir 60 juta. Nah ini yang kita harus pastikan bahwa kita enggak hanya bicara angka, kuantitas, tapi juga bicara soal kualitas," ujar Sandiaga.
ADVERTISEMENT
Pemerintah pada 2023 menargetkan 8,5 juta wisatawan asing ke Indonesia. Namun, Sandiaga Optimistis sampai akhir tahun ini angka itu bisa tembus 10 juta. Apalagi, ada pergeseran negara asal wisatawan asing yang ke Indonesia setelah pandemi COVID-19.
"Sekarang paling atas adalah Singapura, Malaysia, nomor tiga itu Australia, nomor empat itu India, nomor lima baru China," tutur Sandiaga.