Saham GoTo Kembali Sentuh ARB, Begini Efeknya ke IHSG

2 Desember 2022 14:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GoTo resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4). Foto: Dok. GoTo
zoom-in-whitePerbesar
GoTo resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4). Foto: Dok. GoTo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten saham teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus menurun menyentuh auto reject bawah (arb) sejak lock-up saham dibuka per 1 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Pada perdagangan hari ini, Jumat (2/12), hingga pukul 14:05 WIB, saham GoTo turun 9 poin (6,38 persen) ke 132. Bahkan berdasarkan data RTI Business, saham GoTo turun sejak 2 pekan terakhir, menjelang lock-up saham dibuka.
Bahkan selama sepekan, saham GoTo telah ambles hingga 28,65 persen dan terjun 34 persen selama bulanan. Bahkan penurunan saham GoTo ini diakui Bursa Efek Indonesia (BEI) juga turut menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Terpantau, IHSG siang ini juga melemah 22,62 poin (0,33 poin) meninggalkan level 7.000 atau 6.994,99. Selama sepekan, IHSG juga ikut melemah sebesar 0,79 persen.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy mengatakan, sejak lock-up dicabut, saham GoTo mengalami tekanan jual hingga menyentuh ARB.
ADVERTISEMENT
Dampak atas penurunan saham GOTO berdampak terhadap penurunan IHSG,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (2/12).
Adapun jika disimulasikan, per tanggal 28 november bobot GoTo pada IHSG adalah 4,89 persen.
“Jadi apabila GoTo turun 7 persen dalam 1 hari perdagangan, maka efek terhadap penurunan IHSG dalam 1 hari perdagangan Bursa sebesar 4,89 persen x -7 persen = -0,34 persen,” tambah Irvan.
“Kita memperhatikan secara khusus semua perusahaan tercatat,” sambung dia.
Manajemen GoTo menyampaikan keterbukaan informasi sejumlah investor strategis besar masih bertahan.
"Sehubungan dengan rencana para pemegang saham pra-IPO untuk menjajaki penawaran sekunder (secondary offering) terkoordinasi atas saham perseroan yang dimiliki oleh para pemegang saham pra-IPO, bersama ini kami menyampaikan bahwa pemegang saham pra-IPO yang mempertimbangkan rencana transaksi tersebut, pada saat ini telah memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi," tulis Corporate Secretary GoTo, Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (30/11).
ADVERTISEMENT