Rizal Ramli soal Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina: Kelas Glodok

15 November 2019 22:24 WIB
comment
34
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad/kumparan
ADVERTISEMENT
Kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) mendapatkan kritikan pedas oleh Rizal Ramli. Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu bilang bahwa penunjukan Ahok menjadi petinggi di perusahaan BUMN akan menimbulkan masalah baru.
ADVERTISEMENT
“Saya bingung, mengapa Jokowi mencari masalah baru. Masalah udah banyak dia tambahin lagi dengan nunjuk Ahok karena Ahok tidak punya corporate experience,” ungkap Rizal ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (15/11).
Menurut Rizal, jika penunjukan Ahok didasarkan pada asas keterwakilan unsur Tionghoa dalam pemerintahan atau bidang penting negara, maka banyak pilihan yang tersedia selain Ahok.
“Kalau mau misalnya, perlulah pejabat Tionghoa, banyak eksekutif yang bagus di perusahaan swasta, angkat tu jadi kepala badan ini, BUMN, ini bagus. Kalau perlu Chinese sebagai menteri, wakil menteri atau BUMN, cari, banyak eksekutif Chinese yang lebih canggih, smooth, bukan kelas glodok,” sindirnya.
Rizal Ramli saat hadiri private gathering Pandu Laut di Hotel Borobudur, Jakarta. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Rizal menilai Ahok saat menjadi Gubernur DKI memiliki rekam jejak pelanggaran yang banyak. Sehingga dia menilai Ahok tidak cocok menjadi pemimpin di perusahaan BUMN. Hal itu ditambah dengan berbagai kontroversi Ahok.
ADVERTISEMENT
“Yang kedua track recordnya sebetulnya banyak melanggar. Pembelian rumah sakit Sumber Waras, mengumpulkan dana-dana off budget, yang sebetulnya ilegal berdasarkan undang-undang kita. Belum lagi kontroversinya, ngapain sih Pak Jokowi iseng banget. Ini orang bermasalah kok, kok iseng banget. Angkat jadi dubes itu lebih gampang,” ujarnya.