RI dan Norwegia Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Laut

8 Juni 2018 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susi bersama delegasi Indonesia. (Foto:  Arifin Asydhad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Susi bersama delegasi Indonesia. (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hubungan pemerintah Indonesia dan pemerintah Norwegia selama ini sangat baik, terutama kerjasama dalam pengelolaan laut. Baik Indonesia maupun Norwegia sama-sama tegas dalam perlawanan terhadap Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUUF). Kini, kedua negara ingin memperkuat kolaborasinya dalam pengelolaan laut.
ADVERTISEMENT
Penguatan kolaborasi pengelolaan laut ini menjadi salah satu hasil pertemuan bilateral antara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan State Secretary for Minister of International Development - Kementerian Luar Negeri Norwegia Jens Holte. Minister of International Development adalah salah satu menteri yang berada di bawah payung Kementerian Luar Negeri, selain Menteri Luar Negeri.
Pertemuan berlangsung di kantor Kemlu Norwegia, Oslo, Kamis (7/6) pukul 10.30-11.30 waktu setempat. Menteri Susi didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo, Kepala BRSDM KKP Sjarif Widjaja, Duta Besar Indonesia untuk Norwegia Todung Mulya Lubis, dan Koordinator Staf Khusus Satgas 115 Mas Achmad Santosa.
Jens Holte memaparkan pandangan Norwegia mengenai pengelolaan laut, yaitu menyeimbangkan manfaat ekonomi laut dengan upaya penyehatan laut. Hal yang sama juga dilakukan Indonesia saat ini, karena potensi laut terhadap dampak ekonomi sangat besar. Karena itu, kedua negara perlu memperkuat kolaborasinya.
ADVERTISEMENT
Beberapa program yang menjadi unggulan Norwegia dalam pengelolaan laut yang berkelanjutan adalah Fish for Development, Marine Spatial Management Plans, dan Ocean Waste Management. Selama ini Indonesia dan Norwegia memiliki kerjasama dalam pemberantasan kejahatan perikanan, pengembangan budidaya lepas pantai, dan pengelolaan sampah laut.
Susi bertemu Jens Holte (Foto: Dok. Januar Putra)
zoom-in-whitePerbesar
Susi bertemu Jens Holte (Foto: Dok. Januar Putra)
Jens Holte juga menyampaikan bahwa Norwegia memiliki ketertarikan yang besar untuk mengurangi sampah laut. Norwegia berpandangan bahwa sampah plastik juga berdampak pada kualitas seafood yang dikonsumsi. Salah satu komitmen Norwegia untuk mengurangi sampah laut ditunjukkan melalui trust fund yang digunakan untuk membantu negara-negara mengurangi sampah laut (marine litter) di dunia.
Trust fund tersebut dialirkan melalui World Bank ke negara-negara yang membutuhkan bantuan untuk pengelolaan sampah di laut, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Atas pemaparan Jens Holte, Menteri Susi mengapresiasi bantuan Norwegia untuk mengurangi sampah laut. Pengurangan sampah laut merupakan salah satu kebijakan utama Indonesia terkait tata kelola maritim, di samping pemberantasan IUU Fishing yang selama ini menjadi prioritas KKP untuk membenahi tata kelola perikanan Indonesia.
“Penggunaaan marine litter trust fund tersebut harus dialokasikan untuk membantu masyarakat di pulau-pulau kecil. Masyarakat di pulau-pulau kecil merasakan langsung dampak sampah laut terhadap kesehatan mereka,” kata Susi.
Sebagai catatan, selama ini implementasi kerjasama RI dan Norwegia dalam pemberantasan IUUF mencakup: 1. kerjasama penanganan kasus illegal fishing secara bersama-sama 2. pertukaran data dan informasi mengenai pergerakan kapal illegal fishing berbendera asing yang akan memasuki wilayah Indonesia 3. peningkatan kapasitas aparat penegak hukum perikanan
Ikan Tuna di Laut Bone (Foto: Dok. Ketua LSM Yayasan Mattirotasi)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan Tuna di Laut Bone (Foto: Dok. Ketua LSM Yayasan Mattirotasi)
Saat ini, bagi Indonesia dan Norwegia juga merupakan mitra utama Indonesia dalam kampanye global terkait transnational organized crime (TOC) dalam industri perikanan serta penyelenggaraan Simposium Kejahatan Perikanan secara berkala.
ADVERTISEMENT
Norwegia merupakan eksportir perikanan kedua terbesar di dunia setelah China dengan komoditas utamanya adalah trout, salmon, makarel dan ikan subtropik lainnya seperti herring dan kepiting. Pada tahun 2017, ekspor perikanan Norwegia sekitar USD 11,1 miliar. sedangkan nilai ekspor ke Indonesia mencapai USD 35 juta.
Sementara Indonesia menduduki peringkat ke-29 sebagai negara pengeskpor produk kelautan dan perikanan ke Norwegia dengan market share senilai USD 0,54 juta. Indonesia telah mengundang Norwegia untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di industri pengolahan ikan salmon untuk re-ekspor.
Mengundang Menlu ke OOC Dalam pertemuan ini, Susi juga menyampaikan undangan kepada Menteri Luar Negeri Norwegia untuk berpartisipasi dalam Our Ocean Conference (OOC) ke-5 yang akan digelar di Bali pada 29-30 Oktober 2018. Menteri Susi juga mengundang Norwegia untuk menyelenggarakan side event tentang Ocean Waste Management bersama-sama dengan Amerika Serikat di OOC. Atas undangan ini, Jens Holte memastikan bahwa Menteri Luar Negeri Norwegia akan datang ke Bali untuk berpartisipasi dalam OOC 2018.
ADVERTISEMENT