Rektor ITK Singgung 'Manusia Gurun', LPDP Evaluasi Pewawancara Beasiswa

1 Mei 2022 11:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Prof Ir Budi Santosa Purwokartiko, PhD, Rektor ITK. Foto:  itk.ac.id
zoom-in-whitePerbesar
Prof Ir Budi Santosa Purwokartiko, PhD, Rektor ITK. Foto: itk.ac.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) akan mengevaluasi Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa Purwokartiko. Evaluasi dilakukan menyusul viralnya tulisan Budi yang menyinggung 'manusia gurun'.
ADVERTISEMENT
Tulisan Budi yang menyinggung 'manusia gurun' terdapat dalam cerita pengalaman dirinya saat mewawancarai sejumlah mahasiswa yang mendaftar mendapatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di bawah Kemenkeu.
"Iya, dievaluasi lagi kelayakannya sebagai interviewer (pewawancara)," kata Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto saat dihubungi kumparan, Minggu (1/5).
Andin menjelaskan, meskipun tulisan tersebut merupakan opini pribadi, namun berpotensi menimbulkan risiko reputasi terhadap kegiatan Budi sebagai pewawancara program beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
IISMA merupakan program untuk mendanai mahasiswa Indonesia yang melakukan mobilitas di universitas terkemuka di luar negeri selama kurang lebih satu semester. Program IISMA merupakan program beasiswa yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek, dengan dukungan pendanaan dari LPDP.
Terkait proses seleksi program beasiswa yang dilaksanakan oleh LPDP yang selama ini berjalan, LPDP memiliki kebijakan seleksi yang objektif, adil, dan menghargai keberagaman sesuai nilai-nilai kebangsaan. Agar penilaian seleksi dapat objektif, menurutnya, aktivitas wawancara dilakukan secara kolektif sehingga diharapkan tidak didominasi penilaian subjektif individu.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya penilaian juga ditelaah kembali pada tahapan berikutnya agar hasil penilaian valid sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam pedoman seleksi beasiswa LPDP. Sesuai ketentuan, lanjut Andin, pewawancara juga harus mematuhi kode etik dalam melaksanakan tugas dan diharapkan melakukan seleksi wawancara secara profesional dan objektif.
"LPDP akan terus berkoordinasi dengan Kemendikbudristek untuk terus mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas para interviewer untuk menjamin pelaksanaan seleksi program beasiswa yang dikolaborasikan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Andin.

Awal Mula Tulisan Rektor ITK soal 'Manusia Gurun'

Awalnya, Budi menceritakan mahasiwa yang ia wawancara merupakan anak yang pintar dengan kemampuan yang luar biasa. Dia menyebut ada 12 mahasiswi yang memiliki pikiran yang terbuka. Ia juga menyinggung mahasiswi ini juga tak suka ikut demo. Kemudian, barulah ia menyebut soal 'manusia gurun'.
ADVERTISEMENT
"Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar openmind, mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi," bunyi tulisan Budi yang beredar di media sosial.
Tulisan Budi tersebut kemudian menjadi polemik di media sosial, bahkan trending di Twitter. Banyak yang mengkritik tulisan Budi berbau rasialis.
***
Ikuti program Master Class, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar Sekarang DI LINK INI.