Realisasi Investasi Diperkirakan Serap 1,7 Juta Tenaga Kerja

27 Desember 2021 13:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah buruh pabrik di Jalan Industri. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah buruh pabrik di Jalan Industri. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Realisasi investasi tentu berdampak pada lapangan pekerjaan. Tercatat ratusan ribu hingga jutaan tenaga kerja terserap hingga kuartal III 2021.
ADVERTISEMENT
Pj Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Dartanto, mengatakan bila dihitung secara maksimal serapan tenaga kerja dari hasil investasi bisa mencapai 2 juta orang. Namun yang tercatat hanya 914 ribu orang.
"BKPM kan mencatat angka 914 ribu tenaga kerja yang dipakai. Tapi kalau hitungan kita sebenarnya potensi maksimal sampai 2 juta, karena semua perusahaan me-report dengan baik juga," ujar Teguh dalam webinar Dampak Realisasi Investasi terhadap Perekonomian, Senin (27/12).
Namun jika dihitung lagi secara konservatif, Teguh mengatakan serapan tenaga kerja jumlahnya mencapai 1,7 juta orang. Bila dibedah, perkiraan dampak initial sekitar 914 ribu hingga 2,045 juta.
Kemudian dampak langsung sekitar 541 hingga 1,215 juta, dan dampak tidak langsung sekitar 272 hingga 604 orang. Secara total dampaknya sekitar 1,727 hingga 3,865 juta orang.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita misalnya menggunakan angka BKPM ada 914 ribu. Tetapi kalau kita konservatif pun tenaga kerja 1,7 juta. Berarti ada tambahan hampir 800 ribu. Ini menggunakan data BKPM. Kalau potensi maksimum saya menggunakan kombinasi data BPS," jelasnya.
Ilustrasi pertumbuhan investasi di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Secara hitungan konservatif angkanya memang 1,7 (juta), itu total dampak dari investasi dari BKPM 3 triwulan yang diumumkan," tambahnya.
Sementara Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM Indra Darawan mengatakan, dampak ekonomi secara tenaga kerja bisa menyebar ke wilayah lain. Misalnya daerah di luar Jawa terkena dampak investasi, maka Jawa bisa jadi juga terkena dampaknya.
"Di Sulawesi Tengah misalnya untuk kebanjiran turis dari Cina dan Jepang pada 2-3 tahun lalu itu ambilnya dari Jawa untuk sopir, driver, tukang massal, dan lainnya. Kelihatan di situ naiknya sektor pariwisata di satu daerah itu memberi dampak ke daerah lain.Dan untuk daerah yang kena dampak bisa mikir oh ternyata saya kurang di sini dan di situ," tuturnya.
ADVERTISEMENT