Punya Pabrik Baja Baru, Krakatau Steel Siap Pasok Bahan Baku Mobil Listrik

21 September 2021 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian beroperasinya Pabrik Hot Strip Mill 2 milik Krakatau Steel di Cilegon, Banten, Selasa (18/5). Foto:  Krakatau Steel
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian beroperasinya Pabrik Hot Strip Mill 2 milik Krakatau Steel di Cilegon, Banten, Selasa (18/5). Foto: Krakatau Steel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BUMN industri baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memiliki unit produksi baja baru yang menghasilkan lembaran baja panas (Hot Strip Mill). Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, mengatakan produk baja lembaran dari pabrik baru tersebut, siap memasok bahan baku mobil listrik nasional.
ADVERTISEMENT
“Produk HRC (baja lembaran panas) dari HSM (Hot Strip Mill) unit 2 nantinya akan diutamakan untuk mengisi pangsa pasar otomotif yang membutuhkan kualitas baja terbaik. Hal ini seiring dengan rencana Indonesia untuk menjadi salah satu pusat produksi mobil listrik dunia," kata Silmy Karim saat peresmian pabrik Hot Strip Mill 2 oleh Presiden Joko Widodo di Cilegon, Banten, Selasa (21/9).
Silmy mengatakan pabrik HSM 2 selesai dibangun pada Mei 2021 dengan investasi senilai Rp 7,5 triliun di atas lahan 25 hektare. Dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun, pabrik ini akan menambah total kapasitas produksi KS menjadi 3,9 juta ton per tahun.
“Pabrik ini pertama di Indonesia dengan produk HRC ketebalan 1,4 milimeter,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meresmikan pabrik baja lembaran panas (hot strip mill) unit 2 milik PT Krakatau Steel. Foto: Kementerian BUMN
Selain meningkatkan kapasitas produksi nasional, pabrik ini juga akan mengerek daya saing produk baja Indonesia. Hal itu karena pabrik HSM 2 dapat memangkas biaya operasional hingga 25 persen. Selain itu, pabrik ini juga menerapkan teknologi otomasi 4.0 sehingga baja yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
Daya saing baja yang lebih tinggi dan harga yang efisien diharapkan akan mendorong penyerapan produk dalam negeri sehingga akan mengurangi impor baja dan pada akhirnya menghemat devisa nasional.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan produksi baja dari pabrik baru HSM 2 milik PT Krakatau Steel dapat mengurangi impor baja sehingga akan menghemat devisa nasional hingga Rp29 triliun per tahun.
Presiden juga meminta PT Krakatau Steel dapat meningkatkan kapasitas produksi HSM 2 dari 1,5 juta ton per tahun menjadi 4 juta ton pada tahun-tahun berikutnya.
ADVERTISEMENT
“Dengan beroperasinya pabrik ini kita akan dapat memenuhi baja dalam negeri, jadi tak ada lagi impor-impor yang kita lakukan. Sehingga sekali lagi akan menekan angka impor baja negara kita yang saat ini berada pada peringkat kedua komoditas impor Indonesia, sehingga kita harapkan nanti dapat menghemat devisa Rp 29 triliun per tahun, ini angka yang sangat besar sekali,” kata Presiden Jokowi.