PTPN: Stok Gula Berpotensi Menipis, Harga Akan Naik Pada Mei 2024

13 Maret 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stok gula pasir di Alfamart TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (11/11/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stok gula pasir di Alfamart TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (11/11/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN Muhammad Abdul Ghani menyatakan bahwa stok gula berpotensi menipis pada Mei 2024. Bersamaan dengan hal tersebut, harga gula pun juga akan ikut naik.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi PTPN sampai bulan Mei 2024 perlu untuk diwaspadai tentu ini kebijakan pemerintah untuk mengatasi jangan sampai gula di pasaran berkurang dan harga akan melonjak," ujarnya dalam rapat komisi VI DPR, Rabu (13/3).
Adapun ketersediaan gula di gudang pabrik gula di wilayah kerja PTPN Group masih tersedia 166.474 ton per 7 Maret 2024. Dengan rincian kepemilikan milik PTPN Grup sebesar 17 persen dan sisanya adalah milik pedagang.
"Khusus untuk PTPN kami memiliki stok 166.000 ton, di mana stok 166.000 ton itu sebagian besar sudah dimiliki oleh pedagang tapi belum dikelola di gudang kami artinya kita bicara kebutuhan hari raya paling tidak dari PTPN baik milik sendiri maupun pedagang ada 166.000 ton," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Stok gula pasir di Alfamart TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (11/11/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Kemudian gula yang akan segera keluar dari pelabuhan sekitar 25.000 ton. Adapun realisasi kedatangan barang dari hasil tender pengadaan gula sampai dengan 30 Januari 2024 sejumlah 28.140 ton.
Sedangkan yang sudah diterima pedagang sebesar 2.825 ton. Sisanya, akan diterima pada bulan Maret - April 2024.
Sementara untuk jadwal giling, paling besar besar produksinya ada di Jawa Timur pada Mei 2024 sebesar 78.134 ton, dan akan meningkat hingga Agustus 2024 sebesar 226.381 ton. Adapun total produksi musim giling 2024 sebesar 978.832 ton.
"Ada kecenderungan kalo kami tender, kami biasa menjual ke tender itu meningkat, sekarang sudah Rp 15.000, artinya kalo ini tidak segera ditutup maka akan terjadi kenaikan harga," ujarnya.