Profil MBZ: Investasi Rp 140 T Usai Ditelepon Jokowi dan Akan Jadi Nama Jalan

11 April 2021 14:26 WIB
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan saat kunjungan kenegaraan di Bandara Soekarno Hatta, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan saat kunjungan kenegaraan di Bandara Soekarno Hatta, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nama Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Mohamed Bin Zayed, akan menjadi nama jalan Tol Layang Japek atau Jakarta-Cikampek. Peresmian penamaan jalan tersebut, rencananya akan dilaksanakan Senin (12/4). Lantas seperti apakan sosok atau profil Mohamed Bin Zayed yang biasa disebut MBZ?
ADVERTISEMENT
Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan yang lahir pada 11 Maret 1961 atau saat ini berusia 61 tahun, merupakan tokoh kunci dalam pemerintahan Uni Emirat Arab (UEA). Sebagai Pangeran, dia merangkap jabatan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Persatuan Emirat Arab.
Selain itu, MBZ juga punya peran kunci di pemerintahan Uni Emirat Arab, karena posisinya sebagai Chairman of the Abu Dhabi Executive Council, yang mengurusi pengembangan dan perencanaan negara ke depan. Keputusan-keputusan strategis di bidang ekonomi pun, ada di tangan dia.
Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan Foto: AFP/Roslan Rahman
Apalagi Mohamed Bin Zayed juga merupakan Kepala Dewan untuk Pengembangan Ekonomi Abu Dhabi (ADCED), anggota Dewan Petroleum Tertinggi UEA, serta menjabat penasihat khusus Presiden UEA, Khalifa bin Zayed Al Nahyan, yang tak lain adalah kakaknya sendiri.
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai posisi kunci itu, tak sulit baginya untuk memutuskan kerja sama ekonomi dengan berbagai negara, termasuk Indonesia. Seperti saat dia menyampaikan komitmen investasi sebesar USD 10 miliar atau setara dengan Rp 140 triliun (asumsi kurs Rp 14.000), untuk ditempatkan di Lembaga Pengembangan Investasi (LPI) bernama Indonesia Investment Authority (INA).
Keputusan itu diambil Mohamed Bin Zayed, setelah ditelepon Presiden Jokowi.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meresmikan pembangunan Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo. Foto: Dok. Kemenag
"Investasi ini merupakan buah manis dari komunikasi melalui sambungan telepon antar pimpinan kedua negara. Pada senja menjelang Maghrib pukul 17.30 WIB hari Jumat tanggal 19 Maret 2021, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan pembicaraan dengan MBZ," demikian keterangan resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi, Selasa (23/3).
ADVERTISEMENT
Mohamed Bin Zayed juga merealisasikan berbagai komitmen investasi Uni Emirat Arab di Indonesia. Mulai dari sektor energi terbarukan, pelabuhan, hingga menghadiahkan sebuah masjid di Kota Solo. Proyek pembangunan yang dimulai 6 Maret 2021 lalu itu, berlokasi di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.
Menyusul kerja sama yang makin erat, jalan Tol Layang Japek pun akan dinamai dengan nama Pangeran Uni Emirat Arat (UEA) itu. Hal ini disebut-sebut dilakukan atas permintaan Sekretariat Presiden. Acara peresmian nama jalan Tol Layang Japek sebagai jalan Mohamed Bin Zayed, akan dilakukan pada Senin (12/4).