Populer: Sandi-Bakrie Cuan dari Batu Bara; Langkah Luhut di Proyek Kereta Cepat

10 Oktober 2021 6:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Courtyard 2 KCIC, Kamis (30/9).  Foto: Kemenkomarves
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Courtyard 2 KCIC, Kamis (30/9). Foto: Kemenkomarves
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga batu bara dan sawit yang sedang melonjak membuat pengusaha Indonesia di bidang tersebut mulai dari Sandiaga Uno hingga Bakrie Group cuan banyak. Kinerja perusahaan yang dikelola juga semakin kinclong.
ADVERTISEMENT
Informasi tersebut menjadi salah satu yang populer di kumparanBisnis. Kabar tersebut dilengkapi dengan upaya Luhut usai mendapat tugas baru di proyek kereta cepat.
Berikut ini selengkapnya berita populer kumparanBisnis sepanjang hari Sabtu (9/10):

Sandi-Bakrie Cuan dari Protek Batu Bara

Harga batu bara dan sawit sedang meroket, keduanya pada bulan ini kompak mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Harga batu bara sudah di atas USD 200 per metrik ton. Sedangkan harga sawit sejak awal bulan ini sudah di atas RM 4.700 per ton. Beberapa konglomerat sangat diuntungkan karena memiliki bisnis di kedua bidang itu sekaligus.
Berdasarkan penelusuran kumparan dari data RTI dan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut daftar beberapa konglomerat yang makin kaya berkat kenaikan harga sawit dan batu bara:
ADVERTISEMENT
Sandiaga Uno (PT Adaro Energy Tbk dan PT Provident Palm Tbk)
Pemegang saham pengendali Adaro adalah PT Adaro Strategic Investment, yang salah satu pemegang sahamnya adalah Sandiaga Uno.
Di bisnis sawit, Sandi memegang saham PT Saratoga Sentra Business yang merupakan pemegang saham pengendali PT PT Provident Agro Tbk (PALM). Saratoga adalah perusahaan yang dimiliki oleh Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya.
Edwin Soeyadjaya (PT Adaro Energy Tbk dan PT Provident Palm Tbk)
Sama halnya dengan Sandi, Edwin juga memiliki saham ADRO dan PALM. Selain di PT Adaro Strategic Investment yang menguasai 43,91 persen saham ADRO, Edwin juga memegang 3,29 persen atas namanya sendiri. Ia merupakan salah satu komisaris ADRO.
TP Rachmat (PT Adaro Energy Tbk dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk)
ADVERTISEMENT
Sebuah kapal tongkang membawa batu bara yang menunggu masuk bongkar muat di pelabuhan tanjung priok. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat memiliki saham ADRO melalui PT Adaro Strategic Investment dan atas namanya sendiri sebesar 2,54 persen. Di bisnis sawit, Triputra Investindo Arya, yang terafiliasi dengan Triputra Group, perusahaan yang didirikan TP Rachmat, adalah pemegang saham terbesar PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG).
Astra Group (PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT United Tractors Tbk)
PT Astra International Tbk (ASII) merupakan perusahaan yang didirikan William Soeryadjaya.
Bakrie Group (PT Bumi Resources Tbk dan T Bakrie Sumatera Plantations Tbk)
Pemegang saham pengendali Bumi Resources adalah Long Haul Holdings Ltd yang memiliki 3,08 miliar lembar saham (4,14 persen). Perusahaan tersebut terafiliasi dengan keluarga Bakrie. Saat ini manajemen Bumi Resources dipimpin oleh Adika Nuraga Bakrie.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya dua anggota keluarga Bakrie ada di Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), yakni Anindya Bakrie sebagai komisaris dan Adhika Andrayudha Bakrie sebagai direktur. Pemegang saham pengendali perusahaan ini adalah PT Bakrie Capital Indonesia (1,07 persen).

Langkah Luhut di Proyek Kereta Cepat

Presiden Jokowi menambah lagi penugasan untuk Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Terbaru, Luhut ditunjuk sebagai Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Penugasan terbaru dari Jokowi kepada Luhut itu, termuat dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 93 Tahun 2021 yang merupakan perubahan atas Perpres No. 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung.
Lantas apa yang menjadi fokus Luhut usai ditunjuk menjadi Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung?
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Menko Maritim dan Investasi, Jodi Mahardi, mengungkapkan bahwa Luhut meminta agar proyek kereta cepat lebih efisien.
"Sejak Pak Luhut dilibatkan di bulan November 2019, dan sekarang (menjadi Ketua Komite) akan terus mendorong supaya KCIC (PT Kereta Cepat Indonesia China) semaksimal mungkin melakukan efisiensi di berbagai aspek," kata Jodi kepada kumparan, Sabtu (9/10).
"Dan melakukan pendampingan dan penyelesaian isu pembebasan lahan, percepatan konstruksi, testing dan comissioning serta pemenuhan conditions precedents," Jodi menambahkan.