Populer: PLN Rambah Bisnis Paket Internet; Luhut Bantah Hanya Turuti China

2 Juni 2021 6:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penerapan protokol pencegahan COVID-19 di Kantor Pusat PLN. Foto: PLN
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penerapan protokol pencegahan COVID-19 di Kantor Pusat PLN. Foto: PLN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merambah pasar bisnis baru yaitu paket internet. Langkah yang diambil PLN tersebut menjadi salah satu yang populer di kumparanBisnis.
ADVERTISEMENT
Berita itu dilengkapi dengan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan membantah hanya menuruti kemauan China. Ia memastikan pemerintah selektif mengakomodir permintaan investor asing.
Berikut ini selengkapnya berita populer kumparanBisnis sepanjang hari Selasa (1/6):

PLN Rambah Bisnis Paket Internet

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLNcmeluncurkan layanan baru, yaitu fixed broadband internet. Layanan ini bernama ICONNET yang dikelola anak usahanya, PT Indonesia Comnets Plus (ICON+).
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, mengatakan layanan internet ICONNET telah resmi disajikan kepada pelanggan di seluruh Indonesia secara andal, terjangkau, dan tanpa batas.
"Dengan sinergi antar anak perusahaan PLN, PLN yakin akan mewujudkan cita-cita yang mulia ini melalui ICONNET, layanan Internet yang Reliable (Andal), Affordable (Terjangkau), Unlimited (Tanpa batas) dan tentunya siap bersaing dengan kompetitor atau penyedia layanan internet lainnya,” kata Zulkifli dalam keterangan tertulis, Selasa (1/6).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data, kata Zulkifli, pengguna fixed broadband internetdi Indonesia pada tahun lalu meningkat dari 12 persen menjadi 15 persen. Hal ini menjadi peluang bagi ICONNET untuk dapat berkontribusi pada pasar fixed broadband internet dalam menyediakan layanan internet fiber optic, terutama untuk menjangkau kebutuhan masyarakat di era digital serta era adaptasi kebiasaan baru (new normal).
Dia juga menjelaskan, ICONNET merupakan bagian dari transformasi bisnis yang dijalankan PLN di luar dari bisnis inti yaitu penyediaan listrik.
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan hadiri peringatan Hut ke-20 Yayasan DEL. Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan
Luhut Bantah Hanya Turuti China
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bila pemerintah selektif dalam mengakomodir permintaan investor asing, termasuk dari China. China sendiri masuk ke dalam Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar ke-2 RI dengan nilai investasi USD 1 miliar per kuartal I 2021.
ADVERTISEMENT
"Kita bawaannya curiga (ikutin) maunya China aja, memang kita bego apa?" kata Luhut seusai acara HUT ke-20 Yayasan Del di Gedung Sopo Del, Jakarta Selatan, Senin (31/5).
Baginya ada hal yang bisa difasilitasi dan tidak. Untuk kasus Tenaga Kerja Asing (TKA), Luhut tak menampik bila sumberdaya manusia lokal belum mampu memenuhi kebutuhan industri berteknologi tinggi dari yang disyaratkan PMA asal China.
Sambil mengizinkan TKA bekerja di perusahaan asing yang beroperasi dan berinvestasi di Tanah Air, secara paralel pemerintah membangun Politeknik berbasis teknologi pada setiap kawasan industri baru seperti di kawasan Morowali dan Wedabe di Sulawesi.
Pembangunan pusat pendidikan itu untuk program transfer teknologi dan percepatan kesiapan SDM lokal. Politeknik itu juga berkolaborasi dengan perusahaan asing di kawasan industri.
ADVERTISEMENT
Guna menjaga kualitas politeknik tersebut, Luhut juga menggandeng para profesor senior dari kampus terbaik di Tanah Air untuk menjadi tenaga pendidik di sana.