Populer: Istaka Karya Pailit; Zulhas Yakin Harga TBS Naik Rp 2.400

19 Juli 2022 6:04 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sektor konstruksi PT Istaka Karya (Persero).
 Foto: istaka.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Sektor konstruksi PT Istaka Karya (Persero). Foto: istaka.co.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar soal BUMN infrastruktur PT Istaka Karya (Persero) yang dinyatakan bangkrut atau pailit menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Senin (18/7).
ADVERTISEMENT
Selain itu, juga ada kabar soal optimisme Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas tentang harga tandan buah segar (TBS) petani bisa naik hingga Rp 2.400 usai pungutan ekspor crude palm oil (CPO) dihapus.
Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.
Istaka Karya Pailit
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menetapkan BUMN Infrastruktur PT Istaka Karya (Persero) bangkrut atau pailit.
Keputusan pailitnya Istaka Karya dibenarkan oleh sekretaris perusahaan Yudi Kristanto. Dia mengatakan, nasib Istaka selanjutnya ada di tangan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), yakni BUMN spesialis mengurusi perusahaan negara yang 'sakit'.
"Betul (pailit). Untuk langkah selanjutnya bisa menghubungi PPA," kata Yudi saat dikonfirmasi kumparan, Senin (18/7).
Sebelum putusan pailit, Istaka Karya memang dalam masalah. Pada Februari tahun lalu, perusahaan diterpa kabar tak mampu bayar karyawan hingga berbulan-bulan.
ADVERTISEMENT
Istaka Karya menjadi salah satu dari 21 BUMN yang masuk kelompok restrukturisasi oleh PT PPA berdasarkan arahan Menteri BUMN Erick Thohir. BUMN-BUMN tersebut umumnya karena kinerjanya kurang optimal, bahkan dalam kondisi "sakit" karena operasional bisnis tidak berjalan lancar hingga dilanda kerugian bertahun-tahun.
Zulhas Yakin Harga TBS Naik Rp 2.400
Mendag Zulhas yakin harga TBS petani bisa naik ke Rp 2.400 per kg usai pemerintah membebaskan pungutan ekspor CPO.
Kebijakan pungutan ekspor berlaku hingga 31 Agustus 2022. Setelah 31 Agustus 2022, pemerintah akan memberlakukan pajak ekspor CPO secara progresif, menyesuaikan dengan harga CPO di pasar global.
Mendag Zulhas meninjau tandan buah segar kelapa sawit di pabrik pengolahan kelapa sawit di Lampung, Sabtu (9/7/2022). Foto: Kementerian Perdagangan
"Jadi tidak ada alasan lagi harga buah tandan ini nantinya akan jadi di bawah Rp 2.000 per kg. Kalau hitung-hitungan saya harusnya Rp 2.000 sampai Rp 2.400 per kg harga TBS di tingkat petani. Tentu perlu waktu ya karena ini kan baru berlaku 2-3 hari ini," kata dia setelah rapat mengenai pangan dan energi yang dipimpin Presiden Jokowi, Senin (18/7).
ADVERTISEMENT
Tak hanya pungutan ekspor yang dihapus, Zulhas juga menyebut dasar penghitungan harga CPO yang sebelumnya ditentukan sebulan sekali, kini dipersingkat menjadi dua minggu sekali.
Namun, Zulhas tak menyebut detail referensi harga yang dimaksud sebab ada harga acuan yang terbitkan Kemendag setiap bulan, ada juga harga referensi CPO ada yang mengacu ke Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE), acuan Rotterdam, dan harga di Kantor Pemasaran Bersama (KPB).
Dia hanya bilang dasar penghitungan harga CPO merujuk pada KPB dalam prosesnya ada lelang (open bidding), sehingga harga referensi yang keluar kadang tak pasti.
"Saya bilang harganya menjadi Rp 6.000, tentu itu tidak pasti karena hitung dari 3,4 juta ekspor CPO padahal ekspor kita 52 juta ekspor tadi saya minta diintervensi sesuai dengan harga pasar. Segala yang diperlukan untuk mempercepat ekspor sudah kita dibuka semuanya. Jadi sudah hampir bebas," kata Zulhas.
ADVERTISEMENT