PNM Salurkan Pembiayaan Rp 49,8 T per Kuartal I 2024

30 April 2024 18:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (30/4/2024) Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (30/4/2024) Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 49,8 triliun per kuartal I 2024 meningkat sebesar 8,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi menuturkan, faktor pendorong peningkatan penyaluran pembiayaan ini lantaran adanya peningkatan jumlah nasabah seiring dengan naiknya angka pinjaman.
Adapun jumlah nasabah baru yang bergabung dengan PNM selama tiga bulan pertama 2024 ini menurutnya mencapai 2 juta nasabah.
“Peningkatannya karena bertambahnya jumlah nasabah di tiga bulan pertama plus peningkatan plafon nasabah. Karena untuk yang nasabah baru kita masih ada dua jutaan, kira kira segitu,” kata Arif dalam konferensi pers BRI dan PNM di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (30/4).
“Jadi outstanding meningkatkan, karena penambahan penyaluran dan peningkatan plafon pembiayaan si nasabah assessing,” tambah Arief.
Ilustrasi agen BRI dan PNM. Foto: Dok. BRI
Jika dipersentasekan dengan total pembiayaan yang digelontorkan oleh holding ultra mikro (UMI) per kuartal I 2024 sebesar Rp 617,9 triliun, penyaluran pembiayaan PNM menempati porsi 8 persen. Sisanya, pembiayaan oleh BRI Mikro Rp 500,7 triliun dan Rp 71,6 triliun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Arief juga menyebutkan non performing loan PNM pada kuartal I 2024 ada pada posisi 1,16 persen. “Per posisi triwulan I kemarin kita di bawah 1,16 persen, gross NPL kami, Maret. Moga-moga April nggak jauh dari situ,” jelas Arief.
Adapun target penyaluran kredit tahun ini menurutnya capai Rp 72 triliun. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 70 triliun.
Menurutnya, peningkatan yang tipis ini lantaran pihaknya melihat tantangan untuk kinerja PNM tahun ini, termasuk ketidakpastian geopolitik yang akan berdampak pada perekonomian.
“Target penyaluran hampir Rp 72 triliun, kami tidak banyak berekspektasi banyak, Rp 72 triliun, ini ketidakpastian situasi saat ini, kami harus respons dibandingkan penyaluran 2023 realisasinya Rp 70 triliun. Ya jadi tumbuh belum terlalu. Moga-moga semua seperti yang kita harapkan, pastinya kalau ekonomi kita tetap terjaga situasi nasional, regional, global ” jelasnya.
ADVERTISEMENT