Pertamina Baru Mulai Masuk ke Blok Rokan Kuartal III 2020

3 Januari 2020 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina Lifting Perdana Minyak Mentah Chevron di Blok Rokan. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina Lifting Perdana Minyak Mentah Chevron di Blok Rokan. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina (Persero) menargetkan bakal mulai mengebor di Blok Rokan, Riau, pada kuartal III tahun ini. Pengeboran dilakukan dalam masa transisi, sebab kontrak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di blok tersebut baru akan habis pada 2021.
ADVERTISEMENT
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan, pengeboran baru bisa dilakukan paling cepat pada kuartal III 2020 karena hingga saat ini perusahaan masih fokus pada penyediaan barang-barang yang dibutuhkan untuk pengeboran, memastikan rig siap, menyiapkan kru, dan memastikan long lead item seperti kepala sumur terkumpul.
"Jadi (pengeboran) semester I enggak mungkin. Sekitar Juli atau Agustus lah," kata dia saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/1).
Dharmawan menjelaskan, untuk melakukan pengeboran ada beberapa aturan atau syarat yang harus disepakati antara Pertamina dan Chevron. Salah satunya adalah menjaga laju penurunan produksi minyak agar tak kejadian seperti saat Pertamina ambil kelola 100 persen Blok Mahakam dari kontraktor asing, Total E&P Indonesie (TEPI) dan Inpex Corporation.
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H. Samsu. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Selain menahan laju produksi migas, pengeboran dalam masa transisi juga dilakukan untuk merawat sumur, menjaga kompresi, dan stabilisasi produksi dari setiap lapangan. Pertamina juga bakal mengupayakan penggunaan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk mengoptimalkan produksi Blok Rokan yang sudah tua.
ADVERTISEMENT
Rencananya, Pertamina Hulu Rokan yang mengerjakan proyek ini akan mengebor sumur lebih banyak dibandingkan saat di Blok Mahakam dulu. Dharmawan menargetkan minimal ada 20 sumur yang bakal ditajak.
Dengan rencana pengeboran ini, dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan bakal ada revisi Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B) perusahaan. Perubahan-perubahan ini akan dibicarakan dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), termasuk target produksi dan investasi.
"Kita akan berdialog terus dengan SKK Migas apakah itu termasuk eksisting WP&B atau akan ada revisi WP&B. Tapi SKK Migas sangat suportif dan kondusif dalam memastikan semua inisiatif yang menjaga produksi pasti akan didukung," ujarnya.
Dalam WP&B 2020 SKK Migas, produksi minyak Blok Rokan ditarget 161 ribu barel per hari (bph). Pada 2018, blok ini masih bisa memproduksi minyak 210 ribu bph atau kedua terbesar setelah Blok Cepu, lebih dari seperempat dari total produksi minyak nasional saat ini.
ADVERTISEMENT
Sejak ditemukan pertama kali pada 1941 sampai saat ini, Blok Rokan telah menghasilkan kurang lebih 4,5 miliar barel minyak. Diperkirakan saat ini Blok Rokan masih menyimpan 500 juta hingga 1,5 miliar barel minyak.