Perpanjang Rekor, Neraca Perdagangan RI Surplus USD 0,87 Miliar di Februari 2024

15 Maret 2024 9:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (2/10/2023). Foto: Dok. BPS
zoom-in-whitePerbesar
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (2/10/2023). Foto: Dok. BPS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2024 surplus mencapai USD 0,87 miliar. Capaian itu menjadi surplus 46 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
ADVERTISEMENT
Meski memperpanjang rekor, surplus Februari 2024 ini turun USD 1,13 miliar secara bulanan dan turun USD 4,54 miliar secara tahunan.
"Namun yang menjadi catatan adalah surplus Februari 2024 relatif lebih rendah dibanding bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu," kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, saat konferensi pers di Kantor BPS, Jumat (15/3).
Amalia menjelaskan surplus Februari 2024 ini lebih ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu USD 2,63 miliar, dengan komoditas penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral HS27, serta lemak dan minyak hewan nabati HS15 dan juga besi dan baja HS72.
Pada Februari 2024 nilai ekspor mencapai USD 19,31 miliar atau turun 5,79 persen dibanding Januari 2024. Ekspor migas pada bulan ini mencapai USD 1,22 miliar atau turun 12,93 persen secara bulanan. Sedangkan nilai ekspor non migas turun 5,27 persen secara bulanan dengan nilai USD 18,09 miliar pada Februari 2024.
ADVERTISEMENT
Sedangkan secara tahunan, ekspor Februari 2024 turun 9,45 persen, dari USD 21,32 miliar pada Februari 2023 menjadi USD 19,31 miliar pada Februari 2024.
Penurunan nilai ekspor bulan Februari didorong oleh penurunan ekspor nonmigas terutama pada besi dan baja HS72 degan andil penurunan 3,26 persen, lemak dan minyak hewani nabati HS15 dengan andil penurunan 2,60 persen, serta logam mulia perhiasan dan permata HS71 dengan andil penurunan sebesar 0,60 persen.
Pada Februari 2024 nilai impor mencapai USD 18,44 miliar, turun 0,29 persen dibanding Januari 2024. Impor migas pada bulan ini mencapai USD 2,98 miliar, naik 10,42 persen secara bulanan. Sementara impor nonmigas senilai USD 15,46 miliar, turun 2,12 persen secara bulanan.
Sedangkan secara tahunan, impor pada Februari 2024 naik 15,84 persen, dari USD 15,92 miliar pada Februari 2023 menjadi USD 18,44 miliar di Februari 2024.
ADVERTISEMENT
"Penurunan nilai impor secara bulanan disebabkan penurunan nilai impor nonmigas dengan andil 1,81 persen," tutur Amalia.