Pernah Ditolak Ahok, Rencana Beli StreetScooter Dikabarkan Batal

8 Januari 2022 10:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi StreetScooter. Foto: www.streetscooter.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi StreetScooter. Foto: www.streetscooter.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rencana Indonesia Battery Corporation atau IBC untuk mengakuisisi StreetScooter milik Deutsche Post DHL Group (DPDHL) disebut tidak akan terealisasi alias batal. Kabarnya, perusahaan mobil listrik asal Jerman itu sudah diambil alih oleh perusahaan otomotif yang berbasis di Luksemburg.
ADVERTISEMENT
Kabar batalnya rencana transaksi tersebut disampaikan sumber kumparan yang ikut mengurusi rencana pembelian StreetScooter. "Sudah dibatalkan minggu lalu," katanya kepada kumparan.
Sementara Corporate Secretary IBC Muhammad Sabik tidak menjawab dengan tegas soal kabar batalnya akuisisi tersebut. Dia hanya mengatakan tengah mempersiapkan jawaban.
"Lagi disiapkan jawabannya," kata Sabik kepada kumparan, Sabtu (8/1).
IBC adalah holding industri baterai kendaraan listrik yang dibentuk oleh 4 BUMN, salah satunya adalah PT Pertamina (Persero). Tiga BUMN lain yang memiliki saham IBC adalah MIND ID, PLN, dan Antam.
Ilustrasi StreetScooter. Foto: www.streetscooter.com
Akuisisi StreetScooter oleh IBC sebelumnya menuai polemik. Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menolak rencana tersebut.
Sumber kumparan menyebut IBC akan mengakuisisi StreetScooter dengan harga USD 170 juta atau sekitar Rp 2,43 triliun (kurs dolar Rp 14.300). Angka ini dinilai Ahok terlalu mahal.
ADVERTISEMENT
Menurut Ahok, nilai akuisisi StreetScooter terlalu tinggi karena perhitungan harga sahamnya menggunakan future valuation dengan alasan bisnisnya bakal bagus di masa mendatang.
Rencana akuisisi itu, kata Ahok, dibalut dengan alasan agar Indonesia bisa menembus pasar mobil listrik Amerika Serikat dan China. Alasan itu juga dinilai Ahok mengada-ada.
Sebab, Amerika Serikat sudah punya Tesla dan China punya Wuling. Kedua negara itu sudah punya industri kendaraan listrik yang maju. Sulit disaingi.
Isu kemudian berkembang dengan munculnya nama Djamal Attamimi. Dia disebut menyodorkan nama StreetScooter ke Menteri BUMN Erick Thohir.
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Kementerian BUMN, Jumat (22/11/2019). Foto: Dok. Kementerian BUMN
Djamal Attamimi merupakan investment banker kelahiran Semarang yang saat ini berdomisili di Singapura. Ia tercatat sebagai Komisaris PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Sementara StreetScooter GmbH merupakan anak usaha Deutsche Post DHL.
ADVERTISEMENT
Erick pun buka suara. Dia mengaku kenal baik dengan Djamal Attamimi yang disebut menawarkan StreetScooter untuk dibeli IBC. Erick mengakui ada risiko bisnis di balik rencana IBC tersebut.
Meski demikian, Erick Thohir mengatakan BUMN harus berani mengintervensi pasar, agar Indonesia tak dikuasai produk asing. Dia juga mengatakan tak ada jaminan pasti untung dari setiap keputusan bisnis.
"Enggak ada garansi. Itulah kenapa kita duduk sama BPKP, BPK, KPK kemarin, bahwa di dalam bisnis ada risiko, dia enggak boleh korupsi atau membikin kebijakan, saya dapat duit sebagai menteri," katanya dalam perbincangan dengan kumparan, Rabu (8/12).