Pernah Diramal IMF Bakal Meroket, Ekonomi Kini Malah Bikin Jokowi Ngeri

9 Juli 2020 13:05 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo didampingi Menkeu Sri Mulyani (kanan) mengikuti KTT LB G20 dari Istana Bogor, Kamis (26/3). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Menkeu Sri Mulyani (kanan) mengikuti KTT LB G20 dari Istana Bogor, Kamis (26/3). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
International Monetary Fund atau IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi global termasuk Indonesia, akan melesat pada 2021. Hal ini berlaku, jika pandemi virus corona COVID-19, berakhir pada 2020 ini. Tapi ramalan ekonomi cenderung memburuk, hingga membuat Presiden Jokowi ngeri.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari studi IMF berjudul 'The Great Lockdown: Worst Economic Downturn Since the Great Depression', pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan kontraksi atau negatif 3 persen. Angka itu jauh lebih buruk dibandingkan saat krisis finansial global pada 2009, yang minus 0,1 persen.
Kondisi tersebut akan berbalik melesat pada 2021, jika negara-negara yang diserang pandemi virus corona bisa mengakhiri masalah itu pada tahun ini. Negara-negara maju, menurut laporan itu, akan tumbuh 4,5 persen. Sedangkan negara berkembang tumbuh rata-rata 6,6 persen.
Dalam laporan itu, Ekonom IMF Gita Gopinath mencantumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 hanya ada di angka 0,5 persen. Tapi pada 2021, meroket ke posisi 8,2 persen.
Infografik proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020. Foto: kumparan
Jika proyeksi IMF ini betul terwujud pada 2021, maka itu merupakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi dalam 25 tahun terakhir. Ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 8 persen terkahir kali pada 1995, tepatnya di angka 8,22 persen.
ADVERTISEMENT
Tapi proyeksi atau sejumlah ramalan ekonomi dari lembaga lain, menunjukkan dampak pandemi virus corona saat ini lebih buruk dari yang semula diperkirakan IMF. Hal ini bahkan membuat Presiden Jokowi ngeri.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan ekonomi global bisa minus 2,5 persen akibat virus corona. Namun kini bertambah parah hampir menyentuh 8.
"Global ekonomi growth-nya akan minus 2,5 persen. Ganti lagi ke minus 5 persen. Terakhir, OECD bahkan-6 sampai-7,6 persen, coba. Berubah terus. Lha kalau kita tidak ngeri dan menganggap ini biasa-biasa saja, waduh. Bahaya banget," ucap Jokowi.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: