Peringkat Logistik RI Turun, Kadin Minta Bank Dunia Kaji Ulang

20 Juli 2023 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bongkar muat semen di pelabuhan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bongkar muat semen di pelabuhan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia Akbar Djohan mengatakan rilis Bank Dunia soal Indeks Kinerja Logistik (LPI) Indonesia yang turun ke peringkat 63 perlu dikaji ulang. Tahun 2023 ini LPI Indonesia turun ke peringkat 63 dari peringkat 46 di 2018 silam.
ADVERTISEMENT
Ada enam indikator dalam LPI yang diukur Bank Dunia, meliputi kepabeanan, infrastruktur, pengiriman internasional, kompetensi dan kualitas logistik, kecepatan waktu, serta pelacakan dan penelusuran.
Empat dari enam indikator LPI Indonesia dilaporkan turun dari tahun 2018 ke 2023. Indikator itu adalah pelacakan dan penelusuran yang turun 0,30 poin, kecepatan waktu turun 0,37 poin, kompetensi dan kualitas logistik turun 0,20 poin, dan pengiriman internasional turun 0,23 poin. Sedangkan indikator kepabeanan naik 0,13 poin.
"Dari 4 pilar yang diukur salah satunya adalah international shipment. Kita enggak bisa membandingkan shipping internasionalnya Singapura dengan shipping internasionalnya kita karena kita ini adalah final destination sedangkan di singapura sebagai transhipment shipping. Dari situ saja kita lihat, seharusnya bisa diukur dengan aspek negara kepulauannya," kata Akbar di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (20/7).
ADVERTISEMENT
Dua buah kapal melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/2/2023). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Secara peringkat, negara dengan LPI tertinggi adalah Singapura, disusul Finlandia, Denmark, dan Jerman. Sementara Malaysia ada di urutan ke-31 dan Filipina ada di peringkat 47.
Akbar mengatakan Indonesia adalah negara kepulauan dengan 17.500 pulau. Menurutnya perlu dilakukan standardisasi pelabuhan sehingga setiap pelabuhan bisa mencatat data secara akurat. Dengan semua faktor itu, menurutnya perlu dikaji ulang indikator-indikator perhitungan LPI Bank Dunia.
"Jadi empat pilar itu harus diukur kembali. Harus diukur kembali supaya ada benchmarking yang tepat dan juga bisa menggambarkan situasi yang konkret," kata dia.
Adapun peringkat Indonesia berdasarkan indeks LPI Bank Dunia dari 2010-2023 ini naik turun. Pada 2020 Indonesia ada di peringkat 75 dengan skor 2,76, di 2012 menjadi peringkat 59 dengan skor 2,94, di 2014 naik jadi peringkat 53 dengan skor 3,08, di 2016 turun ke peringkat 63 dengan skor 2,98, kemudian di tahun 2018 naik cukup jauh jadi peringkat 46 dengan skor 3,15, sampai kemudian tahun ini turun lagi ke peringkat 63 dengan skor 3.
ADVERTISEMENT