Perilaku Konsumen Berubah di Masa Pandemi, UMKM Harus Beradaptasi

22 Januari 2021 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Belanja online saat new normal. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Belanja online saat new normal. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi membawa perubahan besar bagi dunia usaha. Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan akibat pandemi, hampir semua sektor usaha terdampak. Kondisi selama pandemi membuat perilaku konsumen berubah.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kemenkop UMKM Luhur Pradjarto mengatakan, sejatinya permintaan tidak menghilang, namun beralih dari satu produk atau ke produk lainnya.
“Banyak sektor industri terdampak tapi demand tidak sepenuhnya menghilang. It’s temporary shifting,” ujar Luhur dalam Talkshow Inovasi Warung Makan Menghadapi Pandemi, Jumat (22/1).
Menurut Luhur, tren pergeseran tersebut terlihat secara global. Luhur mencontohkan, di skala global ada beberapa sektor usaha yang terdampak dan menyebabkan bisnis mereka lesu.
Beberapa sektor tersebut misalnya pariwisata terlihat dari okupansi hotel yang anjlok, kemudian bisnis maskapai juga surut karena jumlah penerbangan turun drastis, global investment pada real estate juga menurun. Selain itu sektor food and beverage juga mengalami penurunan pendapatan. Begitu juga dengan sektor entertainment seperti bioskop yang tidak bisa beroperasi berbulan-bulan. Serta toko-toko offline juga mengalami penurunan penjualan.
Perajin membuat perhiasan gelang dari olahan limbah kaca di Galeri UMKM Nona Akar, Bengkulu. Foto: David Muharmansyah/Antara Foto
Namun sejatinya permintaan atau daya beli masyarakat dunia tidak sepenuhnya menghilang. Di era pandemi ini menurut Luhur, masyarakat global mengalihkan pengeluaran mereka ke sektor lain. Misalnya di bidang kesehatan, pengeluaran masyarakat saat ini beralih ke pembelian suplemen, sanitary products, produk kesehatan, dan asuransi.
ADVERTISEMENT
“Selain itu masyarakat juga beralih ke stay home economy seperti belanja online, membeli digital content, gaming dan delivery orders,” ujarnya.
Begitu juga yang terjadi di Indonesia. Permintaan atau demand dari masyarakat Indonesia juga tidak sepenuhnya menghilang namun beralih ke sektor lain. Adapun beberapa sektor yang ditinggalkan masyarakat Indonesia antara lain industri kreatif, pertanian, angkutan atau transportasi umum, pengolahan, perdagangan dan pariwisata.
Namun sebagai gantinya masyarakat menghabiskan banyak pengeluaran pada produk alat pendukung kesehatan, suplemen, makanan dan bahan makanan, e-commerce dan logistik.
“Semacam ini yang bagaimana kita ke depan, ini sudah berubah mindset kita supaya kita lebih bisa survive. Karena permintaan yang naik berkaitan dengan produk-produk kesehatan,” ujarnya.