Peran Holding UMi dalam Tingkatkan Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan

30 April 2024 18:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Perkembangan Holding Ultra Mikro dan Nasabah Mekaar. Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Perkembangan Holding Ultra Mikro dan Nasabah Mekaar. Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sebagai bank yang memiliki fokus bisnis pada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), memiliki target pencapaian 90 persen dari inklusi keuangan di tahun 2025 dengan target porsi pinjaman untuk UMKM mencapai 85 persen.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, pada Konferensi Pers Perkembangan Holding Ultra Mikro dan Nasabah Mekaar dalam Rangka Pemberdayaan Perempuan yang diselenggarakan di Media Center Kementerian BUMN, Selasa (30/4).
Dalam acara tersebut juga hadir Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, dan Direktur Bisnis PNM, Prasetya Sayekti.
Supari mengungkapkan, salah satu strategi untuk mencapai target pencapaian 90 persen adalah dengan memanfaatkan sumber pertumbuhan baru yang berasal dari segmen ultra mikro menjadi enabler melalui holding Ultra Mikro (UMi).
Semenjak dibentuknya holding UMi pada tahun 2021, BRI, PNM, serta Pegadaian berfokus untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan.
“Melalui ekosistem holding UMi, BRI bersama PNM dan Pegadaian dapat berfokus pada core business masing-masing dengan menyediakan journey nasabah yang berkelanjutan dan bermanfaat, tidak hanya secara ekonomi, namun juga dari aspek sosial,” ujar Supari.
ADVERTISEMENT
BRI dalam holding UMi memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan kapabilitas nasabah mikro dan ultra mikro di Indonesia dengan kepemilikan channel, produk, tenaga pemasar, customer base yang besar, dukungan infrastruktur yang luas, serta sebagai mitra pemerintah dalam implementasi kebijakan keberpihakan kepada nasabah mikro dan ultra mikro.
Dengan terbentuknya holding UMi, terdapat pergeseran nasabah yang belum mendapat layanan keuangan formal, dari 14 juta usaha pada tahun 2022 menjadi 9 juta nasabah.
Secara nasional, progress inklusi keuangan telah mengalami peningkatan 3,3 persen menjadi 87,30 persen, diukur dari penggunaan produk dan layanan keuangan.
Sementara itu, literasi keuangan di Indonesia mencapai 42,7 persen dengan peningkatan di indeks pengetahuan produk keuangan, kemampuan berhitung, dan tujuan pengelolaan keuangan.
ADVERTISEMENT
“Dimulai dari tahun 2021, saat ini holding UMi telah masuk tahun ketiga, yang salah satu inisiatifnya berfokus pada pemberdayaan berskala penuh. Dilihat dari performa keuangan, BRI Mikro dan Ultra Mikro di Q1 2024 telah mencapai 617,9 T dengan jumlah debitur sebanyak 36,8 juta,” imbuhnya.
Dengan kehadiran holding UMi, pertumbuhan nasabah Mekaar telah mencapai 15 Juta nasabah pada tahun 2023. Sebanyak 1,3 juta nasabah PNM Mekaar juga telah berhasil naik kelas ke BRI dan Pegadaian.

Peran Holding UMi dalam Pemberdayaan Perempuan

Konferensi Pers Perkembangan Holding Ultra Mikro dan Nasabah Mekaar. Foto: Dok. BRI
Sinergi holding UMi pada Q1 2024 telah menumbuhkan 16.404.300 nasabah PNM Mekaar dan terdapat pembukaan rekening Simpedes UMi sebanyak 199.988.
Ketua kelompok PNM Mekaar juga sudah mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi Agen BRILink Mekaar, lalu sebanyak 4.843 nasabah sudah membuka tabungan emas dari Pegadaian, dan integrasi melalui aplikasi pun sudah mempermudah 7.961.136 nasabah yang melakukan pembukaan Simpedes UMI melalui aplikasi Mekaar DIGI.
ADVERTISEMENT
Arief Mulyadi menekankan fungsi PNM dalam mereaktualisasi budaya bangsa dalam hal gotong-royong. Budaya ini menjadi dasar gerak PNM dalam membentuk kelompok produk yang disebut Pertemuan Kelompok Mingguan (PNM).
“PNM terus mendampingi seluruh perempuan pelaku usaha ultra mikro yang sekarang sampai dengan Desember 2023, nasabah aktif PNM Mekaar yang sudh kami damping sudah mencapai 15,1 juta nasabah. Angka tersebut tumbuh 9,42 persen year on year (yoy), jika dibandingkan dengan Desember tahun 2022.
Dari sisi jumlah penyaluran pembiayaan, PNM telah menyalurkan sebesar Rp 71,2 triliun per 31 Desember 2023. Sementara untuk jumlah pembiayaan aktif sebanyak 15,1 juta nasabah, dan untuk jumlah pembiayaan aktif sebanyak 15,1 juta nasabah.
"Jumlah kantor layanan pada periode tersebut tercatat sebanyak 4.552 kantor dengan cakupan wilayah pembiayaan 35 provinsi, 435 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan,” papar Arief Mulyadi.
ADVERTISEMENT
PNM tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas usaha nasabah. Hingga kini, PNM sudah mencatatkan jumlah nasabah 15.2 juta di seluruh Indonesia.
PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya.
Arief Mulyadi menekankan bahwa fokus PNM adalah mengangkat kepercayaan diri nasabah yang inferior menjadi pelaku usaha yang punya mental untuk maju.
“Kebanyakan nasabah Mekaar ini adalah ibu-ibu yang bahkan tidak berani untuk bermimpi tentang sukses. Setelah kita berikan modal intelektual dan wawasan usaha melalui pengembangan kapasitas usaha, mereka akhirnya punya keberanian untuk semakin naik kelas,” pungkasnya.