Penumpang KRL Jabodetabek Turun 17 Persen Selama PPKM Skala Mikro

28 Juni 2021 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon penumpang berjalan menuju rangkaian kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (6/5). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang berjalan menuju rangkaian kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (6/5). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat penurunan penumpang KRL Jabodetabek pada awal pekan ini sebesar 17 persen. Berdasarkan pantauan perusahaan, hingga pukul 09.00 WIB penumpang di seluruh stasiun sebanyak 126.980 orang atau berkurang sekitar 17 persen dibanding waktu yang sama pekan lalu yaitu 152.113 orang.
ADVERTISEMENT
Berkurang jumlah pengguna KRL seiring dengan anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas diluar rumah jika tidak mendesak. Kendati demikian, KAI Commuter tetap mengoperasikan 994 perjalanan per hari mulai pukul 04.00-22.00 WIB.
“Pengguna dianjurkan untuk merencanakan perjalanannya dengan baik agar terhindar dari potensi kepadatan di stasiun maupun di dalam kereta, serta tidak memaksakan diri untuk naik ke kereta apabila sudah memenuhi kuota,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba melalui keterangan tertulis seperti yang dikutip kumparan, Senin (28/6).
Pelaksanaan tes acak antigen yang semula diadakan sampai Minggu (27/6) lalu, akan diperpanjang sepekan ke depan di enam stasiun yaitu Stasiun Bogor, Cikarang, Bekasi, Tangerang, Tanah Abang, dan Manggarai.
Sama seperti sebelumnya, pelaksanaan tes acak antigen dimulai pukul 08.00 WIB, kecuali di Stasiun Tanah Abang dan Manggarai yang dimulai pukul 15.00 WIB.
KAI Commuter melaksanakan tes antigen COVID-19 secara acak kepada para pengguna KRL, Sabtu (15/5). Foto: KAI Commuter
KAI Commuter juga tetap konsisten menegakkan protokol kesehatan terutama menjaga jarak, dengan sistem penyekatan pengguna pada jam-jam sibuk. KAI Commuter juga mengajak para pengguna KRL untuk tetap menerapkan protokol kesehatan lainnya, seperti memakai masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL dengan memanfaatkan wastafel tambahan yang tersedia di stasiun.
ADVERTISEMENT
KAI Commuter juga hendak mengingatkan bahwa sejak Juni tahun lalu telah mengeluarkan larangan bagi anak di bawah usia lima tahun (balita) untuk menggunakan KRL. KAI Commuter mengimbau kepada para orang tua agar tidak membawa anak-anaknya terutama yang balita untuk naik KRL.
“Mari jaga kesehatan anak-anak kita dengan tetap beraktivitas dari rumah yang lingkungan dan kebersihannya dapat sepenuhnya diawasi,” kata Anne.
Ia bilang, para petugas juga secara konsisten membersihkan rangkaian KRL saat beroperasi, melakukan pencucian saat KRL tidak beroperasi, dan penyemprotan disinfektan. KAI Commuter berkomitmen agar kesehatan, kebersihan, dan kenyamanan pengguna saat naik KRL tetap terjaga.