Penjualan Mi Instan Capai Rp 50 T, PT Indofood CBP Untung Rp 6,9 Triliun di 2023

26 Maret 2024 9:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anthoni Salim Foto: wikimedia commons
zoom-in-whitePerbesar
Anthoni Salim Foto: wikimedia commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membukukan laba bersih senilai Rp 6,9 triliun pada tahun 2023. Laba bersih tersebut meningkat 52,38 persen dibandingkan tahun 2022 senilai Rp 4,58 triliun.
ADVERTISEMENT
ICBP mencatatkan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 5 persen menjadi Rp 67,91 triliun dibandingkan tahun 2022. Sementara laba usaha naik 8 persen menjadi Rp 14,39 triliun dari Rp 13,38 triliun, dan margin laba usaha meningkat menjadi 21,2 persen dari 20,6 persen.
Anthoni memprediksi perekonomian Indonesia akan tetap tangguh, sehingga kondisi tersebut mendukung rencana ICBP terus menyeimbangkan pertumbuhan penjualan dan profitabilitas dan tetap mempertahankan neraca keuangan yang kuat.
“Selain itu, kami akan mencermati perkembangan kondisi makro secara global agar dapat menyesuaikan strategi kami dengan perkembangan yang terjadi,” kata Anthoni.

Penjualan Bersih Mi Instan Capai Rp 50,43 Triliun, Naik 6,23 Persen

Launching Indomie dan Pop Mie Tori Kara Ramen Series di 'Tori Kara Manga Experience', Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan yang berlangsung 24-28 Januari 2024. Foto: Azalia Amadea/kumparan
Berdasarkan segmen laba, mi instan menyumbang penjualan bersih terbesar senilai Rp 50,43 triliun atau naik 6,23 persen dibandingkan tahun 2022 senilai Rp 47,47 triliun. Kemudian segmen dairy tercatat senilai Rp 9,12 triliun.
ADVERTISEMENT
Pendapatan ICBP lainnya termasuk penjualan makanan ringan senilai Rp 4,24 triliun, penyedap makanan senilai Rp 3,67 triliun, nutrisi dan makanan khusus senilai Rp 1,21 triliun, dan minuman senilai Rp 1,6 triliun.
Dari lokasi pelanggan, penjualan ICBP terbesar terletak di Indonesia senilai Rp 47,62 triliun, disusul dengan penjualan di Timur Tengah dan Afrika senilai Rp 16,15 triliun, lain-lain senilai Rp 2,54 triliun, dan Asia lainnya senilai Rp 1,58 triliun.
“Grup menghadapi risiko harga komoditas terutama diakibatkan oleh pembelian bahan baku utama seperti tepung terigu, minyak goreng dan skim milk powder,” tulis manajemen ICBP dalam laporan keuangan.
Kebijakan ICBP untuk meminimalkan risiko akibat fluktuasi harga komoditas yaitu dengan menyesuaikan harga jual produk secara berkala. Indofood Sukses Makmur melaporkan beban pokok penjualan di 2023 senilai Rp 42,78 triliun.
ADVERTISEMENT