Pemerintah Indonesia Dapat Utang Rp 15,49 Triliun dari Australia

12 November 2020 14:21 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi pinjaman dari Pemerintah Australia sebesar AUD 1,5 miliar atau setara Rp 15,49 triliun dengan tenor 15 tahun. Utang tersebut akan dipakai oleh Pemerintah Indonesia untuk menangani dampak pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Kami mendiversifikasi pembiayaan dan dukungan Australia yang memberikan pinjaman AUD 1,5 miliar kepada Indonesia adalah salah satu bentuk dukungan yang sangat kami hargai,” kata Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara, Kamis (12/11).
Sri Mulyani menyatakan utang dari pemerintah Australia mampu melengkapi APBN sebagai instrumen fiskal yang saat ini sedang sangat tertekan hingga terjadi pelebaran defisit sebesar 6,34 persen.
Ia menjelaskan, pinjaman sebesar AUD 1,5 miliar akan digunakan untuk mengatasi dampak pandemi mulai dari mendukung sektor kesehatan, UMKM, dunia usaha, hingga masyarakat melalui perlindungan sosial.
“Ini juga menjaga keamanan dan kesinambungan rentang fiskal kami. Kami sangat menghargai dukungan baik secara pribadi maupun dari pemerintah Australia,” ujarnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Kongres kedua AMSI. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Menurutnya, adanya pinjaman ini menunjukkan bahwa persahabatan serta kemitraan antara Indonesia dan Australia sangat kuat sehingga dapat saling mendukung untuk keluar dari masa krisis kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Kita berdua memiliki tujuan bersama untuk memulihkan dan memperkuat karena kita tidak bisa sembuh sendiri dengan pandemi COVID-19 ini,” katanya.
Menteri Keuangan Australia, Josh Frydenberg menyatakan, pinjaman tersebut mencerminkan masa-masa krisis kesehatan yang harus dihadapi bersama sehingga pemulihan dapat terjadi di kedua negara.
“Di masa yang penuh tantangan ini kekuatan hubungan antara Australia dan Indonesia menjadi lebih penting dari sebelumnya. Hubungan ini lebih dari sekadar perdagangan dan ekonomi,“ tegasnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.