Pembiayaan Hijau BNI Capai Rp 67,4 triliun Pada Akhir Maret 2024

29 April 2024 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut BNI Royke Tumilaar pada Public Expose BNI, Jakarta (25/7/2023).  Foto: Nabil Jahja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut BNI Royke Tumilaar pada Public Expose BNI, Jakarta (25/7/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau (BBNI) BNI berkomitmen untuk terus menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit hijau BNI yang mencapai Rp 67,4 triliun pada akhir Maret 2024, dibandingkan akhir Desember 2020 sebesar Rp 29,5 triliun.
ADVERTISEMENT
"Penyaluran kredit hijau tersebut memiliki porsi 14,2 persen dari keseluruhan wholesale loan, sementara pada Desember 2020 porsinya baru sebesar 7,8 persen," kata Direktur Risk Management David Pirzada BNI, dalam konferensi pers secara virtual, Senin (29/4).
David mengatakan, salah satu bentuk penyaluran kredit hijau tersebut yaitu pembiayaan akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 75 Megawatt Peak (MwP) senilai Rp 1,6 triliun.
Di sisi lain, BNI berhasil mengoptimalkan penyaluran green bond sebesar Rp 5 triliun ke sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, pengolahan sampah, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.
Gedung Menara BNI di Gatot Subroto. Foto: Dok. BNI
Melalui penyaluran green bond tersebut, BNI telah berhasil memberikan kontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, memproduksi energi bersih, menghemat energi, mendaur ulang sejumlah limbah, serta memelihara keberlanjutan sumber daya alam.
ADVERTISEMENT
David mengatakan, pihaknya memiliki perhatian khusus pada risiko transisi yang dihadapi debitur dan telah menerapkan Sustainability Linked Loan (SLL) untuk mendorong pelaksanaan prinsip ESG termasuk di dalamnya transisi energi debitur.
Sampai dengan akhir Maret 2024, BNI telah menyalurkan SLL senilai Rp4,9 triliun kepada perusahaan-perusahaan top tier di sektor industri pengolahan semen, baja, dan agroindustri.
"Sebagai bukti pencapaian BNI dalam pengelolaan keuangan berkelanjutan, pada akhir Maret 2024 BNI juga berhasil mempertahankan Rating A dari MSCI dan Rating Medium Risk dari Sustainalytics dengan skor 21,4," pungkasnya.