Pelindo I Ajak Investor Asing Kembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung

14 November 2019 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangunan pertokoan dan rumah penduduk memadati kawasan pesisir timur Provinsi Jambi di Kuala Tungkal, Tanjungjabung Barat, Jambi. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan pertokoan dan rumah penduduk memadati kawasan pesisir timur Provinsi Jambi di Kuala Tungkal, Tanjungjabung Barat, Jambi. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pelindo l baru saja menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan Port of Rotterdam Authority (Belanda) dan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co, Ltd. (China) untuk pengoptimalisasian pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo I Ihsanuddin Usman mengungkapkan, potensi ekonomi yang bisa dicapai dari kerja sama tersebut mencapai USD 30 miliar atau setara Rp 420 triliun (Rp 14.000 per USD).
“Kapasitas yang akan dikelola (bisa menciptakan) 90 ribu lapangan pekerjaan terbuka. Dan kalau bicara ekonomi, sampai 30 billion dollar,” ujar Ihsanuddin di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (14/11).
Pihaknya menjelaskan, kerja sama itu akan meliputi pengembangan manajemen pelabuhan menjadi Pelabuhan dan Kawasan Industri kelas dunia termasuk multipurpose terminal.
“Terintegrasi, biaya logistik lebih murah dan ekosistem lebih maju,” kata dia.
Akses ke proyek Pelabuhan Kuala Tanjung Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Nantinya, ia menyebut, optimalisasi itu akan memiliki 4 fase. Tahap I telah diselesaikan pada akhir tahun 2018. Sementara saat ini, sedang pengerjaan fase II yaitu mulai pembangunan kawasan industri.
ADVERTISEMENT
“Fase II tahun depan paling lambat, mid of year sudah bisa bikin join venture. Fase kedua, kami sedang berdiskusi intens,” ujarnya.
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus H Purnomo mendukung upaya kerja sama optimalisasi pelabuhan Kuala Tanjung itu. Utamanya, untuk mendorong layanan kargo dan bongkar muat yang lebih efisien hingga mendorong perekonomian.
“Denga sistem ini yang terintegrasi mempercepat layanan kargo dan bongkar muat. Kementerian Perhubungan mendukung di tanda tangan HoA ini,” tutupnya.