Pelemahan Rupiah Belum Ganggu Bisnis Beton Pracetak

12 September 2018 13:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan LRT Jakarta Koridor 1 tahap 1. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan LRT Jakarta Koridor 1 tahap 1. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asosiasi Perusahaan Percetakan dan Prategang Indonesia (AP3I) menyatakan pelemahan rupiah yang terjadi sejak beberapa bulan lalu tidak mempengaruhi produksi beton pracetak (precast) dalam negeri. Penyebabnya, komponen lokal beton pracetak jauh lebih besar dibandingkan yang impor.
ADVERTISEMENT
"Salah satu faktor itu pasokan banyak dari lokal, semen over supply, TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) di industri precast ini antara 60-80 persen," ungkap Ketua Umum AP3I Wilfred A. Singkali saat ditemui di Hotel Santika, TMII, Jakarta Timur, Rabu (12/9).
Wilfred menambahkan saat ini beberapa komponen yang masih diimpor hanyalah besi. Namun porsinya sangat kecil. Oleh karena itu, dengan keadaan rupiah yang terus berfluktuaasi tidak akan mengannggu aktivitas produksi beton pracetak.
Pembangunan LRT Jakarta Koridor 1 tahap 1. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan LRT Jakarta Koridor 1 tahap 1. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
"Sekali pemerintah setop impor tidak masalah," ujarnya.
Kendala saat ini yang menghantui industri beton pracetak justru minimnya Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, teknologi yang diadopsi industri beton pracetak dala negeri juga berjalan di tempat.
ADVERTISEMENT
"Memang pengembangan teknologi ada keterbataasan di peralatan dan SDM," ungkapnya.
Berdasarkan data AP31, kapasitas produksi beton pracetak setiap tahun menunjukkan tren peningkatan. Jika pada 2015 kapasitas produksi beton pracetak nasional mencapai 25,30 juta ton, tahun berikutnya naik menjadi 26,70 juta ton. Bahkan, pada tahun 2017 lalu angkanya melonjak menjadi 35 juta ton. Tren ini memperlihatkan bahwa permintaan beton pracetak nasional saat ini juga telah meningkat pesat